Ryosuke Takashima yang Berusia 26 Tahun Menjadi Walikota Termuda Jepang
RIAU24.COM - Di Ashiya, Jepang, para pemilih telah mengukir sejarah nasional dengan memilih seorang pemuda berusia 26 tahun dan menjadikannya walikota termuda di negara tersebut.
Dengan lebih dari 46 persen suara, Ryosuke Takashima mengalahkan tiga rival termasuk petahana dalam pemilihan walikota Ashiya pada 23 April.
Setelah kemenangannya, Takashima mengatakan bahwa usianya tidak penting, melainkan apa yang dapat dia capai.
"Masa muda saya berarti saya memiliki lebih banyak energi untuk menjadi lebih aktif daripada orang lain," ujarnya.
Di Jepang, di mana menurut data dari Inter-Parliamentary Union, sebagian besar anggota parlemen negara tersebut berusia 50 hingga 70 tahun, kemenangan Ryosuke Takashima dengan selisih yang sangat besar merupakan hal yang penting.
Lulusan Harvard, walikota yang baru terpilih memecahkan semua rekor sebelumnya. Sebelumnya, menurut Asosiasi Walikota Kota Jepang, walikota termuda adalah Kotaro Shishida, yang pada tahun 1994 terpilih sebagai walikota Musashimurayama di Tokyo barat.
Dia memiliki banyak prestasi di bawah ikat pinggangnya. Menurut Asahi, dia belajar teknik lingkungan di Universitas Harvard dan sejak 2016 menjadi kepala Ryugaku Fellowship, organisasi nirlaba yang membantu siswa yang berencana belajar di luar negeri.
Kampanye Takashima di kota Ashiya di Prefektur Hyogo difokuskan untuk memberikan lebih banyak dukungan bagi keluarga muda, perawatan medis gratis untuk orang di bawah usia 18 tahun, dan program pendidikan bahasa Inggris yang lebih baik.
Sesuai CNN, dia juga mengkampanyekan "perencanaan infrastruktur hijau, berjanji untuk menciptakan lebih banyak ruang dan taman publik, serta reformasi dalam pendidikan, perawatan anak, dan perawatan kesehatan remaja."
Berbicara kepada pers, dia berkata bahwa dia berharap "orang-orang akan melihat saya dan menilai saya bukan berdasarkan usia saya tetapi pada hasil. Saya dapat berlari karena saya masih muda. Saya ingin menjadikan Ashiya kota yang paling diinginkan di dunia.”
(***)