Beredar Video Detik-detik Serangan Drone Ukraina Menargetkan Kediaman Putin, Ini Respon Rusia
RIAU24.COM - Sebuah rekaman video yang diklaim berasal dari serangan pesawat tak berawak Ukraina menargetkan istana kepresidenan Vladimir Putin di Kremlin pada Selasa malam beredar di aplikasi pesan Telegram. Video tersebut memperlihatkan kepulan asap putih membumbung ke langit malam di atas Istana Kremlin, sebuah bangunan abad ke-19 yang berfungsi sebagai kediaman resmi presiden Rusia.
Tidak ada suara yang terdengar dalam video tersebut, tetapi para saksi mengklaim di Telegram bahwa mereka mendengar setidaknya satu ledakan keras yang menyerupai "gemuruh guntur".
Orang-orang di tanggul Kremlin juga dilaporkan melihat percikan api naik ke langit di atas tembok Kremlin. Sebuah video yang belum diverifikasi beredar di media sosial juga memperlihatkan kebakaran di atap Istana Senat, kediaman kerja kedua presiden di Kremlin. Api dapat dilihat naik di dekat bagian atas atap.
Video lain yang belum diverifikasi yang diterbitkan di Telegram dimaksudkan untuk menunjukkan saat salah satu drone menghantam Istana Senat. Rekaman menunjukkan kendaraan udara tak berawak (UAV) mendekati gedung di ketinggian rendah, sebelum meledak tepat di atas kubahnya.
Ledakan itu tampaknya tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan pada bangunan tersebut, bahkan tiang bendera dengan spanduk kepresidenan tetap berada di tempatnya setelah serangan itu seperti dikutip Sindonews dari Russia Today, Rabu (3/5/2023).
Sebelumnya kantor kepresidenan Rusia melaporkan serangan itu, menyebutnya sebagai "tindakan teroris yang direncanakan" yang menargetkan kediaman Putin.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengklarifikasi bahwa presiden sedang berada di tempat lain pada saat kejadian dan jadwalnya tidak terpengaruh.
Otoritas kota Moskow telah melarang penggunaan drone yang tidak sah di Ibu Kota Rusia itu, menjelaskan bahwa tindakan semacam itu dapat menghambat pekerjaan penegakan hukum. Rusia juga mengatakan berhak untuk membalas serangan itu di mana saja dan kapan saja dianggap perlu. Kiev sendiri membantah bertanggung jawab atas serangan itu.
"Ukraina tidak memiliki informasi tentang apa yang disebut serangan malam di Kremlin," kata juru bicara Presiden Volodymyr Zelensky, Sergey Nikiforov, kepada wartawan.
Namun, pada akhir Maret, kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Aleksey Danilov, mengklaim di Twitter bahwa Ukraina memiliki lusinan model dan ribuan UAV, termasuk yang memiliki jangkauan lebih dari 3.000 kilometer.