Jangan Sering Dikonsumsi! Ini Minuman Terburuk untuk Usus
RIAU24.COM - Kesehatan usus perlu dijaga dengan cara mengonsumsi makanan dan minuman yang tepat.
Hindari menikmati terlalu banyak 10 minuman terburuk untuk usus berikut ini.
Usus berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.
Sejumlah penelitian menemukan adanya hubungan antara ketidakseimbangan dalam mikrobioma usus dan gangguan autoimun.
Penelitian juga menunjukkan bahwa mikrobioma usus dapat memengaruhi sistem saraf pusat yang mengontrol fungsi otak.
Dalam hal menjaga kesehatan usus, para ahli merekomendasikan makanan tertentu, tetapi ada juga beberapa minuman terburuk untuk kesehatan usus.
Dilansir dari Eat This Not That, minuman ini seringkali mengandung gula yang lebih tinggi, pemanis buatan, terlalu banyak keasaman, atau bahan lain yang dapat mengganggu ketenangan usus dan pencernaan.
Berikut ini minuman terburuk untuk kesehatan usus:
1. Teh manis
Menurut pakar nutrisi Toby Amidor, di antara minuman yang buruk untuk kesehatan usus adalah minuman yang ditambahkan pemanis seperti lemonade dan es teh manis.
"Sebuah studi yang diterbitkan tahun 2020 menemukan bahwa diet tinggi gula dapat meningkatkan peradangan dan mengubah keseimbangan antara mikrobioma usus 'baik' dan 'buruk', yang dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan," kata Amidor.
Jika Anda mendambakan minuman dingin dan manis, pilihlah jus buah yang tidak mengandung tambahan gula.
2. Jus manis
Konsumsi jus buah memang menyehatkan, namun lain halnya jika sudah ditambahkan gula.
"Minuman yang sebagian besar terbuat dari gula tambahan tanpa nilai gizi dapat mengubah keseimbangan mikrobioma usus untuk mendukung bakteri 'jahat'," kata Amidor.
Sebaiknya minum jus buah atau sayuran tanpa tambahan gula, karena jus tersebut mengandung vitamin, mineral, dan fitonutrien dan diperhitungkan dalam asupan buah dan sayuran harian yang direkomendasikan.
3. Minuman berenergi
Jika Anda memilih minuman berenergi untuk menghilangkan kepenatan, sebaiknya hindari. Menurut nutrisionis Lauren Harris-Pincus minuman energi dengan kafein tinggi dapat menyebabkan gastritis, peradangan, peningkatan motilitas usus, dan diare.
Pincus menjelaskan bahwa kelebihan kafein dapat menyebabkan lambung mengeluarkan lebih banyak asam dari biasanya, yang dapat memperburuk gejala refluks. "Itu juga dapat menyebabkan kegugupan dan meningkatkan kecemasan yang dapat memperburuk gejala pada orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS)."
4. Kopi
Minuman berkafein seperti kopi adalah stimulan yang meningkatkan motilitas usus, yang berarti minuman ini dapat mempercepat saluran pencernaan. Efek stimulan ini dapat memicu diare yang akhirnya menyebabkan dehidrasi.
Selain itu, kafein bersifat diuretik ringan, yang membuat Anda lebih sering buang air kecil. Kafein juga dapat meningkatkan kecemasan dan stres, membuat lebih sulit untuk tidur nyenyak, dan memperburuk gejala pada orang yang memiliki sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penyakit radang usus (IBD).
FDA merekomendasikan konsumsi kafein maksimal sebanyak 400 miligram setiap hari, atau sekitar 3 cangkir. Namun, pengaruh kafein kepada tiap orang berbeda-beda.
Meskipun minum kopi dalam jumlah sedang dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, minum terlalu banyak dapat menyebabkan masalah usus. ***