Dikabarkan Ditahan, Jenderal Armageddon Rusia Ternyata Anggota VIP Wagner
Selama pemberontakan, Wagner berhasil merebut markas militer Rusia di Rostov-on-Don sebelum akhirnya bergerak menuju Moskow. Namun pada Sabtu malam, Prigozhin tiba-tiba membatalkan pemberontakan Wagner setelah mencapai kesepakatan dengan Kremlin yang ditengahi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Dalam kesepakatan itu, Prigozhin setuju menghentikan pemberontakan. Sebagai imbalannya, dia dijamin keselamatannya untuk pergi ke pengasingan di Belarusia dan tuntutan pidananya dibatalkan oleh Moskow.
Surovikin dijuluki oleh media sebagai Jenderal Armageddon karena menerapkan taktik kejam selama operasi militer Rusia di Suriah. Wartawan Rusia, Alexei Venediktov, mengatakan Surovikin tidak menghubungi keluarganya selama tiga hari sementara pengawalnya juga tidak ada.
Jika penangkapannya dikonfirmasi, dia bisa menghadapi tuduhan makar dengan hukuman bisa mencapai 20 tahun penjara. Seorang sumber Rusia mengatakan kepada Moscow Times: "Rupanya, dia (Surovikin) memilih sisi (Prigozhin selama pemberontakan], dan mereka mencengkeram bolanya."
Sumber lain yang dekat dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi penangkapannya tetapi mengatakan bahwa detailnya bahkan tidak dibahas secara internal.
Kremlin menolak menjawab pertanyaan tentang nasib Jenderal Armageddon tersebut. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov merujuk pertanyaan tentang Surovikin ke Kementerian Pertahanan. Ketika ditanya apakah Surovikin masih memiliki kepercayaan Putin, Peskov mengatakan bahwa Putin, sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Rusia, bekerja dengan Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Umum.