TAHUKAH ANDA : Ice Hack Diet Viral di TikTok, Diklaim Bisa Pangkas Perut Buncit Tanpa Olahraga, Benarkah ?
RIAU24.COM - Tren menurunkan berat badan instan kembali viral di media sosial. Kali ini, ice hack diet tengah jadi perbincangan netizen sebagai salah satu tren kesehatan yang diklaim mampu menurunkan berat badan tanpa olahraga dan mengubah pola makan.
Ice hack diet pertama muncul di Tiktok, melibatkan diet air es dan suplemen yang membantu menurunkan berat badan hingga 7,2 kg. Klaim ini memicu banyak respons, tak terkecuali dari para ahli kesehatan.
Namun, para ahli sepakat bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung efektivitas dari diet ini. Suplemen yang menjadi bagian utama dari rencana diet tersebut juga tidak diatur secara ketat dan belum terbukti memberikan manfaat yang signifikan.
Cara Kerja Ice Hack Diet
Pada dasarnya, ice hack diet menarasikan bahwa orang dengan suhu tubuh rendah dapat mengoptimalkan metabolisme lemak lebih baik. Diet ini dilakukan dengan minum segelas air dingin atau bahkan dengan mengunyah es batu sebelum tidur. Ini dipercaya dapat menurunkan suhu tubuh.
"Diet bekerja berdasarkan peran suhu tubuh dan energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan suhu inti tubuh, yang merupakan bagian dari metabolisme dasar kita," kata Kate Zeratsky, ahli gizi di Mayo Clinic, dikutip dari USA Today, Rabu (26/7/2023).
Tahap selanjutnya setelah minum air dingin adalah dengan mengonsumsi suplemen penurun berat badan, yang dikenal sebagai Alpilean.
Alpilean adalah suplemen yang terdiri dari enam senyawa. Dua di antaranya seperti jahe dan kunyit, telah terbukti memiliki beberapa manfaat kesehatan dan dianggap aman. Namun, informasi atau penelitian tentang keamanan empat senyawa lainnya masih sangat terbatas.
Para ahli mewanti-wanti beberapa tanda bahaya terkait dengan diet viral ini. Salah satu yang paling ditekankan adalah penggunaan suplemen yang keamanannya belum diketahui dengan pasti.
"Kualitas, kemurnian, ketepatan dosis, dan kontaminan potensial menjadi perhatian karena ini merupakan produk yang tidak diatur," kata Zeratsky.
Daripada ikut-ikutan tren diet viral, ahli kesehatan lebih menyarankan untuk menjalani pola makan seimbang, rutin berolahraga, dan mengutamakan gaya hidup yang sehat secara menyeluruh. ***