RIAU24.COM - Sunscreen SPF palsu baru-baru ini menjadi topik hangat di kalangan warganet. Hal ini bermula dari sebuah konten review yang dilakukan sebuah akun Tiktok.

Dalam eksperimennya, mereka menguji beberapa merek sunscreen lokal dengan SPF 50. Dari hasil uji coba, terlihat beberapa spot di kulit menggelap. Artinya, efektivitas sunscreen yang dicoba tidak sesuai dengan klaim SPF yang tertera dalam kemasan.

Pada video lain, koko bahkan melakukan uji laboratorium terhadap beberapa sunscreen SPF 50. Hasil uji lab itu menunjukkan ada sunscreen dengan klaim SPF 50 yang ternyata hanya mengandung SPF 6 dan bahkan 2.

Hal ini mendapat sorotan dari banyak kalangan, termasuk dokter kulit. Spesialis kulit dan kelamin dari Klinik Pramudia, dr. Anthony Handoko, SpKK, menuturkan menjelaskan angka SPF mengindikasikan durasi proteksi dari sunscreen tersebut.

"SPF itu menunjukkan seberapa lama dia akan memproteksi bila di-apply ke kulit," ujarnya saat dihubungi detikcom, Senin (14/8/2023).

"Contoh SPF 30 itu artinya, dalam 10 menit kan kalau kita nggak pakai sunscreen terbakar (kulitnya). Kalau dipakai SPF 30, itu berarti durasi proteksinya hingga kita terbakar itu sekitar 30 kali. Jadi ketika kita menggunakan SPF 30, itu baru terbakarnya di menit ke 300," terangnya.