RIAU24.COM - Rusia mengerahkan sejumlah pesawat pengebom ke dekat wilayah udara negara-negara NATO pada Senin. Analis pertahanan menilai manuver itu sebagai pesan Moskow kepada Barat bahwa perang di Ukraina sudah lepas kendali. 

Profesor Michael Clarke, analis militer Barat, mengatakan kepada Sky News, Selasa (15/8/2023), bahwa serangkaian manuver pesawat Moskow itu sebagai upaya untuk membuat Barat gugup dalam mendukung Kyiv. 

Menurutnya, Moskow ingin sekutu Ukraina berpikir bahwa perang sudah lepas kendali ketika Rusia menerbangkan pesawat ke utara Skotlandia dan di wilayah udara internasional yang menjadi tanggung jawab Belanda atas nama NATO. 

Tapi kru jet tempur Typhoon Angkatan Udara Kerajaan (RAF) Inggris yang mencegat pesawat pengebom Rusia kemarin pagi juga memiliki pesan: "Tidak ada jalan melalui wilayah udara NATO." "Yang terjadi adalah serangkaian selfie di udara," kata Clarke, menjelaskan bahwa pesawat sering mengambil gambar satu sama lain selama interaksi udara tersebut.

"Pesan para jet tempur (Typhoon) kepada para pesawat pengebom adalah: Di sini kami mengambil foto Anda dari jarak 50 meter, jika ini adalah perang, Anda pasti sudah mati 20 menit yang lalu," papar Clarke melansir Sindonews. 

Dia mengatakan mungkin tidak ada strategi koheren yang menghubungkan insiden hari ini, tetapi jika ada, Rusia ingin membuat semua orang gelisah.