Pandangan Megawati Soal Sejarah Gelap di Balik Peristiwa Supersemar: Permasalahan Geopolitik
RIAU24.COM - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri sekaligus anak dari Presiden Pertama Soekarno, mengungkapkan kecurigaannya mengenai dugaan penyimpangan Sejarah di balik peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret atau yag dikenal Supersemar.
Supersemar adalah surat perintah yang berisi intsruski Presiden pertama RI Soekarno kepada Soeharto kepada Soeharto untuk mengambil segala tindakan guna mengatasi situasi keamanan pada 1966.
Megawati yang hadir pada acara peresmian Patung Bung Karno di Omah Petroek, Sleman, DIY, dalam sambutannya sempat mengenang masa-masa akhir kepemimpinan ayahnya.
Megawati mengatakan, dirinya beberapa kali diundang jadi pembicara acara diskusi di Lembaga ketahanan Nasional (Lemhannas).
Dalam Momen itu ia mengajak semuanya untuk melihat dan berpikir secara logis rangkaian peristiwa Supersemar yang berujung pada transisi kekuasaan dari Soekarno kepada Soeharto.
“Sejarah dari sini sampai sekarang kalau saya lihat ini permasalahan politik dan geopolitik. Mengapa, Ketika zaman Pak Harto, saya dengan segala hormat saya, atau zaman orde baru mengapa kita melihat itu bahwa penyimpangan sejarahsebenarnya,” ucapnya, Rabu (23/8).