TAHUKAH ANDA, Inilah yang Dimaksud Dengahn Keloid : Arti, Gejala, Penyebab, hingga Cara Mengobatinya
RIAU24.COM - Keloid adalah jenis bekas luka seperti benjolan,yang terbentuk dari pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan. Benjolan yang menusuk dan keloid merupakan jenis jaringan parut yang dapat berkembang setelah cedera kulit. Lebih lanjut simak tanda gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya berikut ini.
Gejala Keloid
Beberapa gejala keloid meliputi:
- Area kulit yang menggumpal (biasanya menonjol)
- Bagian kulit gatal
- Seiring berjalannya waktu, area akan terus bertambah besar dengan jaringan parut
- Area lokal berwarna daging, merah, ataupun merah muda
Penyebab Keloid
Berdasarkan American Academy of Dermatology Association (AADA), berikut adalah yang termasuk beberapa penyebab keloid:
- Bekas jerawat (biasanya yang ada dan berkembang di area punggung, wajah, atau dada)
- Cacar air
- Tindik badan (terutama tindik di telinga)
- Tato
- Tindik
- Kulit yang terpotong, kikis, atau gigitan serangga
- Luka yang disebabkan karena suntikan maupun pembedahan
- Penyakit kulit yang menyebabkan peradangan (contohnya seperti folikulitis)
- Terbakar
Beberapa orang juga mengalami keloid saat mereka mencukur area janggutnya. Keloid mungkin bisa muncul pada kulit yang tidak terluka, hal ini disebut "keloid spontan".
Namun, keloid spontan jarang terjadi. Selain itu, komponen genetik cenderung menjadi faktor yang memungkinkan seseorang terkena keloid (jika salah satu atau kedua orang tua mengidapnya).
Dilansir situs Healthline, keloid lebih sering terjadi pada:
- Orang keturunan Latin, Afrika, atau Asia
- Kehamilan
- Orang yang lebih muda 10 tahun dan usia 30 tahun
- Perempuan dan laki-laki mempunyai peluang yang sama terkena keloid. Terutama orang dengan warna kulit lebih gelap, mereka lebih rentan terkena keloid.
Sebuah studi tahun 2015 oleh Henry Ford Health System yang dimuat Science Daily, menemukan bahwa gen AHNAK (gen pengkode protein) mungkin berperan dalam menentukan siapa yang menderita keloid dan siapa yang tidak.
Di mana, mereka yang memiliki gen AHNAK lebih mungkin mengembangkan bekas luka keloid dibandingkan mereka yang tidak memilikinya.
Cara Mengobati Keloid
Dikutip dari laman Very Well Health, mengobati keloid bisa mencakup perawatan yang digunakan untuk mengobati benjolan yang menusuk.
Tetapi operasi pengangkatan biasanya disertai dengan peringatan bahwa keloid dapat muncul kembali di area yang sama setelah operasi.
Dalam beberapa kasus, jika keloid muncul kembali setelah operasi pengangkatan, keloid bisa menjadi lebih menonjol
Namun, biasanya bekas luka keloid lebih sulit untuk diobati yang memerlukan perawatan yang lebih agresif.
Pengobatan keloid akan tergantung dari tingkat keparahan keloid. Sehingga, dokter mungkin akan meresepkan lebih dari satu obat atau terapi.
Apakah Keloid Berbahaya?
Sejatinya, keloid tidak berbahaya bagi kesehatan. Mungkin akan ada terasa nyeri atau gatal.
Seiring berjalannya waktu keloid bisa hilang dengan sendirinya. Berbeda dengan bekas luka menonjol lainnya, bekas luka keloid ini ukurannya cenderung lebih besar dibandingkan luka aslinya.
Bekas luka sendiri merupakan formasi jaringan yang rumit, sehingga hal ini penting agar bekas luka tidak disalahartikan sebagai kondisi kulit lainnya.
Penyedia layanan kesehatan atau dokter akan melakukan diagnosis keloid, setelah pemeriksaan fisik pada bekas luka dan pertanyaan tentang riwayat kesehatan individu maupun keluarga tentang hal ini.
Itulah tadi penjelasan tentang keloid. Jadi, keloid adalah sejenis bekas luka yang bentuknya menonjol. ***