Menu

Bukan Jakarta, Tarif Tertinggi Open BO Ternyata Ada di Kota Ini

Rizka 1 Sep 2023, 11:44
Tarif Tertinggi Open BO
Tarif Tertinggi Open BO

RIAU24.COM Tren layanan seks atau lebih dikenal open BO meningkat sejak pandemi COVID-19. Tarif layanan ini tergolong tinggi di kota-kota besar.

Perihal praktik prostitusi, memang sudah ada sejak zaman dulu. Hanya, modus dan cara transaksinya kini semakin canggih seiring berkembangnya teknologi.

Para pekerja seks yang dulu mungkin mangkal di pinggir jalan atau rumah bordil, kini beralih menjajakan diri melalui media sosial. Salah satu yang populer melalui Twitter.

Melihat fenomena ini, CNBC Indonesia Intelligence Unit melakukan survei pada 59 akun Twitter penyedia jasa layanan seks untuk mengetahui tarif open BO. Akun Twitter yang dipilih rata-rata memiliki 3.793 pengikut.

Dari survei ini, didapat gambaran rata-rata tarif sekali open BO per jam Rp 1.117.000 untuk sekali senggama atau maksimal satu jam, dan long time atau 24 jam sebesar Rp 13.541.000 untuk bercinta sepuasnya

Tarif jam-jaman di Jakarta sekitar Rp 1 juta dan tertinggi di Yogyakarta hampir Rp 1,4 juta. Tarif ini bisa dikatakan mengalami inflasi hingga 300% lebih dalam satu dekade terakhir, berdasarkan riset serupa yang pernah dipublikasikan oleh Bloomberg Businessweek Indonesia pada 2012.

Berikut tarif open BO atau layanan seks di sejumlah kota Indonesia:

Kota Short Time (1 jam atau maksimal 1 kali ejakulasi) Long Time (24 jam, bebas)

Nasional Rp 1.117.000 Rp 13.541.000

Yogyakarta Rp 1.375.000 Rp 14.250.000

Bandung Rp 1.218.000 Rp 9.333.000

Jakarta Rp 1.047.000 Rp 8.845.000

Surabaya Rp 966.000 Rp 13.000.000

Lampung Rp 950.000

Perlu diingat, tarif itu berlaku untuk sekali layanan. Bila penyedia jasa mampu melayani 2-4 orang per hari, dapat dibayangkan seberapa banyak penghasilan yang ia dapatkan.

Tak ayal cara ini banyak dipakai gadis-gadis muda yang ingin mendapatkan uang secara cepat. Hal itu dilakukan Cha, seorang penyedia layanan seks via Twitter yang diwawancara CNBC. Dia mengaku bisa meraup pendapatan hingga Rp 50 juta per bulan dari open BO.

Merangkum pengalaman pribadi dan teman-temannya, Cha mengatakan ada dua faktor pemicu yang mendorong mereka terjebak dalam industri esek-esek ini.

Pertama karena tak punya cukup uang yang untuk memenuhi kebutuhan dasar sementara mencari pekerjaan sulit. Kemudian kedua karena terjebak dalam gaya hidup tinggi seperti staycation, liburan, perawatan, hingga biaya dugem di klub malam.

Sementara itu, kajian Sri Hartini Jatmikowati (2015) pada Mediterranean Journal of Social Sciences menemukan faktor lain yang membuat perempuan muda terjebak prostitusi. Diantaranya, kurangnya dialog dan keterbukaan dengan orang tua, pergaulan, kurang perhatian dari orang tua, depresi dan kehilangan harga diri.