Tak Terima Mereka Dukung Ukraina, Propagandis Top Moskow Minta Rusia Rudal 4 Negara NATO
RIAU24.COM - Ukraina telah membuktikan mampu melawan taktik dan strategi militer Rusia. Untuk terus mencapai hal tersebut, negara ini memerlukan dukungan yang lebih besar dari negara-negara Barat.
Sementara itu, Propagandis top Moskow, Vladimir Solovyov, meminta Rusia di bawah Presiden Vladimir Putin untuk melancarkan serangan terhadap empat negara NATO. Hal ini terkait dengan perang antara Rusia dan Ukraina.
Dalam sebuah cuplikan yang diunggah Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, di akun X-nya, terlihat Solovyov mengatakan Rusia harus menargetkan Amerika Serikat (AS), Inggris, Polandia dan Jerman. Ini dikarenakan dukungan militer mereka terhadap Ukraina.
"Keempat negara tersebut akan mendonasikan semua yang mereka bisa untuk Kyiv, termasuk rudal jarak jauh seperti ATACMS dan Taurus. Tugas utama mereka adalah menyebabkan kerusakan maksimal pada Federasi Rusia," paparnya seperti diwartakan Newsweek, dikutip Jumat (15/9).
“Ya, kami bisa merespons dengan menyerang Kyiv dan Odesa. Tapi kami perlu merespons dengan menyerang Berlin, London, Washington, New York."
"Kita harus menyerang Polandia, basis di mana semua barang ini tiba, kita harus menyerang pabrik-pabrik yang memproduksinya. Tidak ada pilihan lain. Ini adalah perang," tambah Solovyov.
Pemerintah di Washington, London, Warsawa dan Berlin termasuk di antara pendukung Ukraina yang paling vokal. Beberapa diantaranya telah memberikan kemampuan serangan jarak jauh kepada militer Kyiv.
Inggris telah mengirimkan rudal jelajah jarak jauh Storm Shadow, yang diperkirakan telah digunakan untuk merusak kapal pendarat Rusia dan kapal selam di pangkalan angkatan laut Laut Hitam di Sevastopol pada hari Rabu.
Rudal-rudal tersebut juga diyakini telah digunakan oleh Kyiv untuk menyerang jembatan yang menghubungkan Krimea dengan wilayah lain yang dianeksasi di Ukraina dan ke daratan Rusia.
Namun, terkait rudal yang disebutkan Solovyov, AS belum menerapkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat atau ATACMS, meskipun laporan dalam beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa Washington sedang bergerak menuju keputusan tersebut.
Jerman juga mengambil langkah lambat dalam pengembangan rudal jelajah Taurus yang diluncurkan dari udara, yang secara umum mirip dengan rudal Inggris dan setara dengan rudal Prancis, SCALP-EG.