Kecewa Tak Dilindungi, Armenia Isyaratkan Akan Keluar dari Aliansi Rusia
RIAU24.COM - Armenia kecewa dengan Rusia yang tidak memberikan perlindungan terkait konflik dengan Azerbaijan dalam memperebutkan wilayah sengketa Nagorno-Karabakh. Yerevan pun memberi isyarat akan meninggalkan aliansi keamanan pimpinan Moskow.
Isyarat itu disampaikan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada hari Minggu. Pashinyan, dalam pidato yang disiarkan televisi, mengatakan aliansi keamanan negara-negara bekas Soviet saat ini “tidak efektif” dan “tidak memadai”.
Armenia adalah anggota Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), sebuah aliansi keamanan yang terdiri dari enam negara pecahan Soviet yang didominasi Rusia.
Aliansi CSTO berjanji untuk melindungi anggota lain yang diserang. Namun Rusia terjebak dalam perang di Ukraina dan tidak memberikan perlindungan kepada Armenia ketika berkonflik dengan Azerbaijan.
PM Pashinyan menambahkan bahwa Armenia harus bergabung dengan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), sebuah pengadilan yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin atas tuduhan melakukan kejahatan perang di Ukraina.
“Sistem keamanan eksternal yang melibatkan Armenia tidak efektif dalam melindungi keamanan kami dan kepentingan nasional Armenia,” kata Pashinyan, merujuk pada jaminan keamanan aliansi CSTO, seperti dikutip Sindonews dari AFP, Senin (25/9/2023).