Putin Ungkap Taktik Baru Menang Perang Lawan Ukraina, Usai Dukungan Barat ke Ukraina 'Kritis'
Kremlin disebut "sedang mencium bau darah" merujuk pada idiom kelemahan Ukraina dan berupaya mengeksploitasi kelemahan serta perpecahan kemitraannya seiring dengan perubahan sikap masyarakat terhadap perang.
Putin disebut telah membaca ini dan mengandalkan berkurangnya dukungan Barat baik secara politik maupun militer.
Itu pun membuat sejarawan, dan penulis terkemuka Rusia, Sergei Medvedev, bersuara, mengaku khawatir dengan tekad Barat di Ukraina.
"Putin tidak diragukan lagi 'memainkan permainan jangka panjang', dan percaya bahwa waktu akan berpihak padanya, sebagaimana dibuktikan dengan rencana terbaru (Rusia) dengan menggandakan anggaran pertahanan (lagi) untuk tahun depan," kata peneliti di Foreign Policy Research Institute dan penulis "Economic War: Ukraine and the Global Conflict Between Russia and the West", Max Hess.
"Ada banyak alasan untuk berpikir bahwa potensi perpecahan di Barat adalah sesuatu yang ingin dieksploitasi, dan akan secara aktif berupaya untuk terlibat di dalamnya ... dia membutuhkan perpecahan di negara besar (sepert) Jerman, Prancis, Inggris, AS," tambahnya.
(***)