Bupati Alfedri Sebut Akan Bangun Venue Gasing
RIAU24.COM - Siak- Permainan gasing tak asing lagi didengar, permainan tradisional nusantara ini cukup populer dikalangan anak-anak maupun orang dewasa. Seperti di wilayah Kepulauan Tujuh (Natuna), Kepulauan Riau, permainan gasing telah ada jauh sebelum penjajahan Belanda.
Sedangkan di Sulawesi Utara, gasing mulai dikenal sejak 1930-an. Permainan ini dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa. Di kota Siak Sri Indrapura sendiri gasing sudah ada sejak zaman kerajaan Siak, kemudian mulai dipopulerkan di tengah masyarakat melayu, di era 1970-1980-an.
Gasing yang sebuah permainan tradisional dari melayu itu mulai meredup di tengah gemerlapnya permainan modern seperti games online, mobile legend, XbX, hingga augmented reality (AR).
Agar permainan tradisional ini tak hilang di telan zaman, pemerintah kabupaten Siak melalui dinas pariwisata tahun ini, menyelenggarakan Festival Gasing Siak ke-3. Dengan harapan festival gasing ini bisa kembali dilestarikan di tegah-tengah masyarakat melayu.
Bupati Siak Alfedri saat membuka Festival Gasing Siak ke-3 tahun 2023 berlangsung di lapangan Bola, Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak menyampaikan gasing salah satu olahraga tradisional yang akar sejarahnya berasal dari Budaya Melayu, Gasing saat ini sudah berkembang jauh dan dimainkan hingga ke negara lain seperti Malaysia, bahkan sudah diperbincangkan di Negara Eropa.
“Kami mengapresiasi diselenggarakannya Festival Gasing Siak, dengan harapan bisa kembali dilestarikan salah satu olahraga tradisional orang melayu,”kata Bupati Alfedri, di Siak.