PM Italia Giorgia Meloni Desak Masyarakat Internasional Hindari Eskalasi Perang Israel-Hamas
RIAU24.COM - Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, pada hari Sabtu (21 Oktober), mengatakan bahwa masyarakat internasional harus menghindari intensifikasi konflik antara Israel dan Hamas dan mengembangkan peta jalan menuju solusi dua negara.
Dia membuat pernyataan selama pidatonya di KTT Internasional Kairo untuk Perdamaian di Timur Tengah.
"Meskipun titik awal kami berjauhan, kepentingan kami tumpang tindih dengan sempurna: bahwa apa yang terjadi di Gaza tidak menjadi konflik yang jauh lebih luas, perang agama, benturan peradaban," kata Meloni berbicara dalam bahasa Italia.
"Saya mendapat kesan bahwa ini adalah tujuan sebenarnya dari serangan Hamas, bukan untuk membela hak-hak rakyat Palestina, tetapi serangan yang akan menciptakan kesenjangan yang tak terjembatani antara Palestina dan Israel, yang berarti bahwa targetnya adalah kita semua, dan kita tidak bisa jatuh ke dalam perangkap ini, yang akan sangat bodoh," tambahnya.
Perdana Menteri Italia bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Kairo dan melakukan perjalanan ke Tel Aviv untuk bertemu dengan mitranya dari Israel, Benjamin Netanyahu.
Selama percakapannya dengan Abbas, kedua pemimpin mengemukakan keprihatinan tentang perlunya melakukan upaya untuk de-eskalasi perang antara Israel dan Hams dan untuk solusi dua negara, mengacu pada gagasan mendirikan dua negara yang terpisah dan merdeka, satu untuk Israel dan satu untuk Palestina.
"Saya berharap ada tanggung jawab dari seluruh komunitas internasional, dan menurut saya ada, untuk mempercepat proses ini dan memberikan solusi struktural untuk konflik," kata Meloni.
Dia lebih lanjut menekankan bahwa solusi dua negara harus memiliki kerangka waktu yang tepat.
Guterres mendesak gencatan senjata
Guterres, saat berpidato di KTT Kairo, mendesak gencatan senjata kemanusiaan dalam konflik yang sedang berlangsung menuntut tindakan untuk mengakhiri mimpi buruk yang mengerikan ini.
Dia mengatakan bahwa daerah kantong Palestina yang terdiri dari 2,4 juta orang hidup melalui bencana kemanusiaan dengan ribuan orang tewas dan lebih dari satu juta orang mengungsi.
"Kami bertemu di jantung wilayah yang terhuyung-huyung kesakitan dan satu langkah dari jurang," katanya dalam pertemuan yang mencakup para pemimpin Mesir, Irak, Yordania dan Uni Emirat Arab serta Italia, Spanyol dan presiden Palestina Mahmud Abbas.
(***)