Di Tengah Perang Israel-Hamas, China dan Pakistan Akan Mengadakan Latihan AL Bersama di Laut Arab

R24/tya
Perdana Menteri sementara Pakistan Anwaarul Haq Kakar dan pemimpin China Xi Jinping di KTT BRI di Beijing /Reuters
Perdana Menteri sementara Pakistan Anwaarul Haq Kakar dan pemimpin China Xi Jinping di KTT BRI di Beijing /Reuters

RIAU24.COM - Kementerian pertahanan China mengatakan pada hari Kamis (27 Oktober) bahwa China dan Pakistan akan mengadakan latihan angkatan laut bersama ketiga mereka pada bulan November di Laut Arab.

“Latihan itu, ‘The Sea Guardians-3’, akan fokus pada gerakan formasi, inspeksi dan penangkapan, pendaratan bersama helikopter, pencarian dan penyelamatan bersama, serta operasi anti-kapal selam," kata kementerian China.

"Tema latihan bersama ini adalah 'bersama-sama menanggapi ancaman keamanan maritim'," kata juru bicara kementerian Kolonel Senior Wu Qian pada konferensi pers.

Pengumuman itu muncul tak lama setelah pertemuan antara Perdana Menteri sementara Pakistan Anwaarul Haq Kakar dan Presiden China Xi Jinping yang berlangsung di sela-sela KTT Belt and Road Initiative (BRI) yang diadakan di Beijing pekan lalu.

Kedua negara bertujuan untuk lebih memperdalam kemitraan kerja sama strategis segala cuaca China-Pakistan dan persahabatan tradisional.

“Meningkatkan tingkat pelatihan tempur aktual antara militer kedua negara,” kata Qian.

Latihan sebelumnya di antara Tiongkok dan Pakistan

Pada bulan September, jet tempur J-16 Angkatan Udara PLA China bergabung dengan pesawat tempur J-10C dan JF-17 Pakistan dalam latihan udara bersama yang disebut Shaheen-X, yang dilakukan di China barat laut.

Latihan ini bertujuan untuk menguji kemampuan mereka untuk bekerja sama secara efektif dalam skenario pertempuran udara modern yang realistis.

Latihan Sea Guardians pertama diadakan di Laut Arab pada Januari 2020, dan latihan angkatan laut gabungan kedua berlangsung di perairan dekat Shanghai pada Juli tahun berikutnya.

Mengapa latihan angkatan laut penting?

Latihan angkatan laut gabungan terbaru datang pada saat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, menyusul serangan mendadak oleh militan Hamas terhadap Israel awal bulan ini dan serangan balasan oleh pasukan Israel di Jalur Gaza.

China dilaporkan telah mengerahkan hingga enam kapal perang ke wilayah tersebut sejak pecahnya konflik.

Di antara mereka, satuan tugas pengawalan angkatan laut ke-44, yang mencakup kapal perusak rudal Tipe 052D Zibo dan fregat Jingzhou, baru-baru ini mengunjungi Oman dan Kuwait.

China secara resmi membantah adanya hubungan antara penyebaran kapal perang ini di Timur Tengah dan konflik Israel-Gaza.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak