Hormati Rencana Publisher Rights Jokowi, Google Beri Beberapa Masukan
RIAU24.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mempersiapkan naskah Rancangan Peraturan Presiden tentang Tanggung Jawab Platform Digital untuk Jurnalisme yang Berkualitas atau Publisher Rights. Adanya aturan itu akan membuat platform digital seperti Google bayar konten berita.
Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf mengatakan pihaknya menghormati rencana tersebut dan siap berkomunikasi dengan semua pihak terkait.
Ia mengaku tidak keberatan adanya publisher rights, hanya saja ada beberapa masukan yang diharapkan dapat dipertimbangkan.
“Kita secara publik tidak berkeberatan kalau ada publisher rights, yang penting itu harus workable untuk platform kita, harus fair dan input dari kami juga kami sangat berharap untuk terus diterima dan dipertimbangkan," kata Randy dilansir dari detik.com, Selasa (7/11).
Randy tidak membeberkan masukan apa yang diinginkan dari pihaknya terkait pelaksanaan publisher rights. Saat ini diskusi bersama pemerintah disebut masih terus berlangsung.
"Sejak Juli sampai sekarang banyak diskusi dan sebagainya. Kami secara publik belum memberikan opini karena kami juga belum ada yang bisa dishare. (Saat ini) masih terus diskusi," ucapnya.
Sejauh ini Google disebut terbuka melakukan kerja sama dengan berbagai pihak.
"Contohnya kita bekerja sama dengan Apindo untuk melawan hoax-hoax dan sebagainya. Kita ada program Google News Initiative di mana kita memberikan training untuk para wartawan-wartawan dari sisi digital dan sebagainya," tambahnya.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan bahwa regulasi publisher rights sudah hampir selesai. Mulanya ia mengira bahwa aturan tersebut dapat selesai dalam waktu singkat, nyatanya memerlukan waktu lama karena perbedaan pendapat para pihak.
"Untuk publisher rights, kita memang sudah lama membahas ini dengan seluruh pemangku kepentingan. Dulu saya menyampaikan, 'Ah paling sebulan selesai pak kita kerjain', tapi dalam praktiknya sangat rumit sekali. Yang ini, ya, yang ini nggak mau. Yang ini mau, yang ini nggak mau. Lama-lama juga nggak rampung-rampung," ujar Jokowi saat membuka Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/9).
"Ini sudah kita bahas sangat lama dan sekarang memang prosesnya sudah hampir selesai. Belum selesai, hampir selesai. Moga-moga ini tinggal sedikit tidak menjadi tarik-menarik lagi. Yang perlu ditingkatkan itu dan titik temu antar pemangku kepentingan saya lihat sudah mulai terlihat, mulai menguat dan insyaallah ini akan cepat selesai dan saya tahu ini menjadi concern media dan pers," tambahnya.