Biadab, Israel Serang dan Kepung RS Al-Shifa Gaza, 15.000 Pasien dan Pengungsi Terancam Tewas
Sekitar pukul 6 pagi waktu setempat (4 pagi GMT), listrik padam total di rumah sakit, sehingga pasien yang menggunakan alat bantu hidup berisiko tinggi meninggal setiap saat.
Juga tidak ada air, tidak ada makanan dan internet di dalam rumah sakit. “Kami mencoba segala cara untuk menghidupkan kembali generator, tetapi tidak berhasil,” ungkap Abu Mouth kepada MEE.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan satu bayi prematur yang ditempatkan di inkubator telah meninggal. “Sebanyak 39 bayi lainnya menghadapi nasib yang sama dalam beberapa jam mendatang jika aliran listrik tidak segera pulih,” ungkap peringatan dokter di rumah sakit itu.
Kurangnya tenaga juga mempengaruhi puluhan pasien yang membutuhkan alat bantu hidup. Setidaknya satu orang telah meninggal karena ventilator berhenti bekerja.
“Ribuan orang terjebak di dalam kompleks, termasuk pasien, staf medis, petugas pertolongan pertama dan personel pertahanan sipil,” papar Muhammad Abu Salima, direktur rumah sakit Al-Shifa, mengatakan kepada Al Jazeera.
“Kita hanya beberapa jam lagi menuju kematian, dan dunia menyaksikan kita mati, namun kita bukanlah angka,” tegas Abu Salima.