Xi Jinping Wanti-wanti AS Setop Persenjatai Taiwan
RIAU24.COM - Presiden China Xi Jinping kembali mewanti-wanti Presiden Amerika Serikat Joe Biden agar tidak bertindak kelewat batas soal Taiwan.
Mereka bertemu di sela-sela pertemuan puncak atau KTT APEC di California. Dalam pertemuan ini, isu Taiwan menjadi salah satu topik pembicaraan, selain adanya kesepakatan untuk memulai kembali dialog tingkat tinggi antara militer Washington dan Beijing.
Seperti dilansir AFP, Kamis (16/11), pertemuan antara Biden dan Xi ini digelar di Woodside, California, saat keduanya menghadiri pertemuan puncak APEC. Dalam pertemuan itu, isu soal Taiwan turut menjadi topik pembicaraan kedua pemimpin.
Disebutkan bahwa Xi memperingatkan Biden untuk berhenti mempersenjatai Taiwan, sedangkan Biden meminta Xi untuk menghormati proses politik di Taiwan.
"Pihak AS harus... berhenti mempersenjatai Taiwan, dan mendukung reunifikasi damai China," ucap Xi kepada Biden dalam pertemuan pada Rabu (15/11) waktu setempat, seperti disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri China.
"China akan mewujudkan reunifikasi, dan hal ini tidak bisa dihentikan," tegas Xi berbicara soal masa depan Taiwan yang kini memiliki pemerintahan demokratis sendiri. Beijing bersikeras akan merebut kembali Taiwan suatu hari nanti, dengan kekuatan jika diperlukan.
Dalam pertemuan itu, menurut seorang pejabat senior AS yang enggan disebut namanya, Biden meminta Xi untuk menghormati pemilu mendatang yang akan digelar di Taiwan.
"Kami meminta China untuk menghormati proses pemilu di Taiwan," tutur pejabat senior AS itu, seperti dilansir AFP.
Meskipun saling menyampaikan pernyataan keras soal Taiwan, menurut laporan media pemerintah China, Biden dan Xi juga 'menyepakati pada Rabu (15/11) untuk melanjutkan komunikasi antar level tinggi militer yang didasarkan atas kesetaraan dan saling menghormati'.
Kedua pemimpin, menurut laporan kantor berita Xinhua, juga sepakat untuk melakukan pembicaraan bersama membahas penggunaan kecerdasan buatan (AI), serta membentuk kelompok kerja untuk kerja sama memberantas narkotika.
Tidak hanya itu, kedua kepala negara juga berkomitmen atas upaya meningkatkan penerbangan penumpang antara AS dan Beijing mulai awal tahun depan.