WHO Ungkap Putus Asa Warga Gaza Hadapi Kelaparan Akut, Termasuk Pasien di RS
Di Al-Shifa, Tedros memperingatkan bahwa permusuhan yang tiada henti dan sejumlah besar orang terluka telah membuat kapasitas RS di ambang kolaps.
Satu-satunya secercah harapan menurut Tedros adalah pengiriman 19.200 liter bahan bakar generator pada hari Sabtu yang sebetulnya akan membantu menghidupkan kembali layanan penting di rumah sakit, tetapi terkendala, dan dibutuhkan lebih banyak.
Fasilitas tersebut, yang mengalami kerusakan parah dan banyak alat oksigen hancur, juga menyediakan perlindungan bagi sekitar 50.000 pengungsi, menurut otoritas rumah sakit.
Sean Casey, koordinator Tim Medis Darurat WHO yang ikut dalam misi tersebut, menggambarkan bangsal operasi yang penuh sesak dan ketidakmampuan untuk mengevaluasi ruang operasi di RS al-Shifa, karena ada orang di dalam dan mereka tidak membuka pintu.
"Pada saat yang sama, setiap orang yang kami ajak bicara kelaparan," kata Casey dalam sebuah video yang diambil di dalam Al-Shifa, dengan kerumunan pengungsi, kebanyakan anak-anak, berseliweran di latar belakang.
"Di tengah kekurangan pangan yang parah, pencarian makanan memaksa orang-orang mengalami kelaparan yang parah dan menyebabkan beberapa orang - karena putus asa - mengambil pasokan dari truk pengiriman," kata Tedros.