Pria Bondowoso Jual Ginjal untuk Nyaleg, Ini Wanti-wanti IDI soal Donor Organ
RIAU24.COM - Seorang calon anggota legislatif (caleg) di Bondowoso, Jawa Timur, Erfin Dewi Sudanto, mengaku rela menjual ginjalnya demi mendapatkan biaya 'nyaleg'. Ia kini melelang ginjalnya dengan sistem door to door, yakni dengan mendatangi warga dan mencari siapa yang bersedia membeli ginjalnya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi menegaskan, langkah menjual ginjal demi mendapatkan dana nyaleg tersebut sama sekali tak direkomendasikan oleh dokter. Pasalnya, orang yang kehilangan satu ginjal atau kehilangan satu ginjal berisiko mengalami gangguan kesehatan.
Transplantasi ginjal yang dilakukan secara benar pun tak bisa berlangsung sembarangan, melainkan memerlukan prosedur tertentu. Di antaranya, dengan adanya persetujuan antara donor dan penerima transplantasi ginjal, serta proses pencocokan ginjal dari donor ke penerima ginjal.
"Berarti beliau tidak paham terkait fungsi ginjal itu sendiri. Kehilangan satu ginjal, maka tentunya akan kita kehilangan kesempatan di dalam fungsi yang harus dilakukan ginjal itu sendiri. Ginjal memiliki fungsi untuk filtrasi, kemudian tentunya walaupun kita punya dua ginjal dalam kondisi apalagi bukan kaitannya dengan donor yang memang diperuntukkan orang yang memang kerabatnya misalnya," tegasnya saat ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Selasa (16/1).