Klaim Gibran, Sebut Food Estate di Kalimantan Sudah Bisa Panen Jagung dan Singkong, Benarkah?
Seorang warga Desa Tewai Baru, Rangkap menilai program food estate gagal memperbaiki perekonomian masyarakat setempat.
Alih-alih memperbaiki, program ini justru merampas hutan yang telah menjadi tumpuan hidup masyarakat.
"Hutan itu bukan tidak pernah diinjak, itu tempat kami orang Dayak ke hutan. Sekarang lihat saja kayak lapangan. Siapa yang tidak marah? Sudah berpuluh tahun tanam pohon karet mau disadap kok digusur," ujarnya.
BBC juga menyebutkan hingga akhir 2021, sejumlah lahan singkong dibiarkan terbengkalai.
Hanya terdapat sisa-sisa tanaman singkong saja yang masih bisa ditemukan jejaknya. Batangnya kurus dan pendek, tingginya tak sampai satu meter.