RIAU24.COM -Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengkritik langkah Presiden Jokowi yang rajin membagikan bantuan sosial (bansos) menjelang Pemilihan Presiden. 

TPN meminta bantuan sosial tidak dijadikan sebagai alat politik.

"Bansosnya tidak kita persoalkan, yang kita persoalkan jangan ini dijadikan alat politik," kata Wakil Ketua TPN, Rambun Tjajo dalam program Your Money Your Vote, Rabu (31/1/2024).

Rambun menegaskan kubu Ganjar-Mahfud sangat mendukung pemberian bansos kepada masyarakat miskin. 

Namun masalahnya, kata dia, bansos seolah ingin diidentikan sebagai pemberian dari Jokowi.

"Kalau soal bansos tidak ada debat harus tetap dilakukan, tapi problemnya adalah ini mulai dipersonifikasi dari Presiden Jokowi," ujar dia.

Rambun juga mempersoalkan tindakan Jokowi yang rajin turun langsung membagikan bansos. 

Menurut dia, tindakan tersebut sebenarnya sangat tidak perlu dan malah membuat boros anggaran negara.

"Cara pembagiannya agak dipertanyakan, kenapa presiden sering banget keliling bagiin bansos. Presiden pergi ke mana-mana besar biayanya kan bisa miliaran itu," ujar dia.

Rambun mengatakan Jokowi seharusnya memiliki sensitivitas terhadap kondisi Pemilu saat ini. 

Dia menilai Jokowi tak bisa lagi berkilah dirinya netral dalam pemilu ini. 

Karena itu, setiap tindakannya akan berpengaruh terhadap jalannya Pilpres 2024.

"Ini sangat berbahaya, ini sudah mulai dipertanyakan apalagi Pak Jokowi anaknya ada di situ, sudah ngomong boleh berpihak, ini akan menimbulkan antipati dari paslon 03 dan 01 dan masyarakat sipil," kata dia.

"Kenapa kita tidak fair saja? Kita tidak bicara soal paslon 02, paslon 02 dapat manfaat tidak bisa diperdebatkan lagi, tapi ini soal netralitas penguasa, ini yang harus kita jaga," ujar Rambun.

(***)