WHO Ungkap 3 Jenis Kanker Pemicu Kematian Terbanyak di Dunia
RIAU24.COM - Kanker sampai saat ini masih menjadi momok yang ditakuti banyak orang. Tidak heran memang, mengingat kanker merupakan salah satu penyumbang angka kematian tertinggi di dunia. Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang abnormal dan tidak terkendali, sehingga membentuk tumor yang merusak jaringan sehat di sekitarnya. Hal tersebut terjadi akibat adanya mutasi genetik pada sel. Namun, sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan mutasi genetik tersebut.
Kanker terbagi menjadi beberapa jenis, tergantung pada lokasi munculnya tumor. Setiap jenis kanker dapat mengancam nyawa. Namun, ada beberapa jenis kanker yang lebih sering diidap dan menyebabkan kematian lebih banyak dibanding lainnya
Dikutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berikut tiga jenis kanker yang jadi pemicu kematian terbanyak di dunia.
1. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru menjadi jenis kanker yang paling banyak diidap oleh orang-orang di seluruh dunia. WHO menyebutkan per 2022, terdapat setidaknya 2,5 juta kasus kanker paru-paru baru atau 12,4 persen dari total kasus kanker baru.
Tak hanya itu, kanker paru-paru juga menjadi jenis kanker dengan jumlah kematian tertinggi. Pada 2022, kanker paru-paru telah menyebabkan sekitar 1,8 juta kematian, atau 18,7 persen dari total kasus kematian akibat kanker.
Sesuai namanya, kanker paru-paru adalah kondisi yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang abnormal pada paru-paru. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru antara lain:
- Kebiasaan merokok, baik perokok aktif maupun pasif
- Efek radioterapi
- Paparan zat kimia tertentu, seperti gas radon atau asbestos
- Riwayat kanker paru-paru pada keluarga
Kanker paru-paru umumnya tidak menimbulkan gejala di awal. Tapi bila sudah semakin parah, penyakit ini dapat memicu gejala berupa:
- Batuk yang tak kunjung reda
- Batuk berdarah
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Suara serak
- Nyeri tulang
- Sakit kepala
- Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas
2. Kanker Payudara
Kanker payudara menempati posisi kedua sebagai jenis kanker yang paling banyak diidap orang-orang di seluruh dunia. Pada 2022, terdapat sekitar 2,4 juta kasus baru kanker payudara, atau 11,6 persen dari total kasus kanker baru.
Kendati demikian, kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak diidap oleh wanita. Kanker ini juga menyebabkan sekitar 670 ribu kematian, atau 6,9 persen dari total kasus kematian akibat kanker.
Beberapa faktor risiko kanker payudara di antaranya:
- Obesitas
- Pertambahan usia
- Riwayat kanker payudara pada keluarga
- Pernah mengidap kanker di salah satu payudara
- Mewarisi gen yang meningkatkan risiko kanker, seperti BRCA1 dan BRCA2
- Paparan radiasi
- Menstruasi di usia yang terlalu muda
- Melahirkan di usia 30 tahun ke atas
- Efek terapi hormon, biasanya dilakukan untuk mengatasi gejala akibat menopause
- Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol
Sementara itu, beberapa gejala yang bisa ditimbulkan oleh kanker payudara antara lain:
- Benjolan atau penebalan yang tidak wajar di sekitar payudara
- Perubahan pada ukuran, bentuk, dan penampilan payudara
- Puting payudara mendadak 'mendelep' atau terbenam
- Perubahan kulit, seperti muncul lesung pipit di dada
- Iritasi atau kemerahan di payudara
3. Kanker kolorektal (usus besar)
Kanker kolorektal, atau yang dikenal juga dengan sebutan kanker usus besar, menempati urutan ketiga dengan 1,9 juta kasus kanker usus besar atau 9,6 persen dari total kasus kanker baru pada 2022.
Tak hanya itu, kanker kolorektal juga merupakan jenis kanker dengan angka kematian tertinggi kedua, yakni 900 ribu atau 9,3 persen dari total kasus kematian akibat kanker.
Risiko kanker ini akan meningkat seiring pertambahan usia. Umumnya, kanker kolorektal menyerang orang yang berusia 50 tahun ke atas. Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, yaitu :
- Pola makan yang tidak sehat, seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak atau jarang mengonsumsi serat
- Obesitas
- Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
- Sedentary life atau jarang beraktivitas fisik
- Riwayat kanker kolorektal pada keluarga
- Riwayat mengidap polip jenis tertentu
Kanker kolorektal kerap tidak menimbulkan gejala di awal. Ketika sudah memasuki stadium yang lebih parah, penyakit ini dapat memicu gejala berupa:
- Sembelit
- Diare
- Nyeri atau kram perut
- Darah pada feses/tinja
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Kelelahan yang tak kunjung hilang
- Anemia defisiensi besi, dipicu oleh peradangan dan pendarahan kronis. ***