Menu

Kata Bawaslu Soal Pencoblosan Ulang Kuala Lumpur

Azhar 9 Mar 2024, 23:45
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja. Sumber: Bawaslu
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja. Sumber: Bawaslu

RIAU24.COM - Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja meyakini pemungutan suara ulang (PSU) di Kuala Lumpur, Malaysia tidak akan menimbulkan lonjakan pemilih.

Terutama bagi yang belum terdaftar atau disebut daftar pemilih khusus (DPK) dikutip dari rmol.id, Sabtu 9 Maret 2024.

Dugaanya itu tetap terjadi walaupun Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mencocokan dan meneliti data pemilih yang sudah mencoblos sebanyak 78 ribu pada 11 Februari 2024 lalu.

"Kemungkinan itu (pasti) ada. Tapi kan DPK sudah terdaftar pada saat pemungutan suara yang kemarin. Jadi dianggap sebagai pemutakhiran datanya ada," ujarnya.

Dia meyakini, temuan Bawaslu soal pemutakhiran data pemilih di Kuala Lumpur yang bermasalah merupakan persoalan yang lain.

Persoalan tersebut adalah pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih hanya sebesar 12 persen dari data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4), yang dilakukan Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Kuala Lumpur.

"Berarti kan ada pertanyaan, pendataan warga negara kita di Kuala Lumpur," sebutnya.