Said Didu Sindir Keras Jokowi yang Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN: Asing Diundang, Rakyat Sendiri Diusir!
RIAU24.COM -Mantan Staf Khusus (Stafsus) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2014 Muhammad Said Didu atau Said Didu memberikan sindiran keras kepada Presiden Jokowi.
Hal ini terkait Presiden Jokowi yang mengajak warga Singapura tinggal di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pada 2023 lalu saat melakukan kunjungan Ecosperty Week, Presiden Jokowi menyatakan ajakannya kepada warga Singapura untuk tinggal di IKN.
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa IKN merupakan tempat yang nyaman untuk dihuni dan bagus untuk lokasi bisnis.
"IKN akan menjadi kota yang nyaman dihuni dan untuk bisnis," ungkap Presiden Jokowi dikutip dari YouTube KompasTV Rabu (13/3).
"Saya tahu biaya perumahan di sini (Singapura) mahal, mungkin tinggal di IKN bisa menjadi salah satu pilihan," sambung Presiden Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi juga menyempatkan menjelaskan kepada para Investor Singapura bahwa inventasi IKN dipastikan aman karena akan dikelola oleh pemerintah.
Baru-baru ini beredar kabar bahwa pihak Otorita IKN telah memberikan ultimatum kepada warga Pemaluan untuk segera merobohkan rumah karena dianggap tinggal di kawasan ilegal.
Ultimatum tersebut ditulis dalam sebuah surat yang ditandatangani oleh Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan IKN, Thomas Umbu Pati yang menegaskan agar rumah salah seorang warga di Pemaluan segera dirobohkan.
Pada surat itu tertulis bahwa warga Pemaluan ini hanya diberi waktu paling lambat 7 hari untuk segera 'enyah' dari kawasan IKN tersebut.
Adanya ultimatum terhadap sejumlah warga lokal ini pun tentu menjadi "WHY" besat atas pembangunan IKN.
Said Didu menyampaikan sindiran melalui Space X pribadinya @msaid_didu pada Senin 11, Maret 2024.
Tentunya sindiran Said Didu ini berkiatan dengan undangan Presiden Jokowi kepada warga Singapura beberapa waktu lalu agar tinggal di IKN dengan fasilitas kenyamanan yang ditawarkan.
"Bapak Presiden yth, semoga Bapak masoh punya sedikit nasionalisme. Kebijakan pemerintah mengusir warga dari IKN dengan alasan tidak punya hak tapi saat yang sama Bapak mengundang asing tinggal di IKN dengan memberikan HGB 190 tahun serta berbagai fasilitas. Kenapa fasilitas tersebut tidak berlaku utk warga lokal?"
Cuitan Said Didu tersebut mendapat respon yang beragam dari warganet Space X.
"Bukankah HGB diberikan utk mereka (calon investor) yg ingin berinvestasi menjalankan usaha di sana pak?" tulis akun @shda_aga***_.
"Cara mudah memusnahkan suku dayak berganti dgn bangsa cina oleh Jokowi, Biarkan Pak, Tidak usah komplain, karena Orang dayaknya senang koq dgn Jokowi," ucap akun @FiNfie***.
"Sama dengan kasus pulau Rempang ya bang?," timpa lainnya.
(***)