Warga Nepal Banyak yang Tertipu Jual Ginjalnya, Kini Hadapi Krisis Kesehatan Baru
RIAU24.COM - Fenomena jual ginjal kian marak di Nepal. Banyak pria berupaya menjual ginjalnya demi kehidupan lebih layak, di tengah keputusasaan finansial. Namun, apa yang didapat tidak seperti yang diharapkan.
Hal ini yang diceritakan Kanncha dan Ram, kedua pria paruh baya tersebut masih merasakan jelas rasa sakit efek samping operasi setelah menjual ginjalnya. Menurut mereka, jual ginjal bukanlah hal aneh di desa Hokse, Nepal.
"Tidak mungkin menghitung berapa banyak yang telah melakukannya," katanya. "Di mana-mana, di desa ini, di desa itu, begitu banyak orang yang menjual ginjalnya."
Desa Hokse di Nepal memiliki sejarah yang unik dan sangat bermasalah. Dikenal sebagai Lembah Ginjal karena hampir setiap rumah tangga pernah menjual ginjalnya.
Para calo telah mengunjungi daerah tersebut selama bertahun-tahun, membujuk orang-orang untuk menyerahkan organnya, meskipun faktanya itu ilegal.
Penduduk setempat berusaha mati-matian untuk menghilangkan kebiasaan itu dalam beberapa tahun terakhir, lantaran mereka merasa ditipu dan dirugikan karenanya. Ada yang mengatakan mereka dieksploitasi, adapula yang menipu mereka, menyebut ginjal akan tumbuh kembali.