Irak: Tidak Ada Drone atau Pesawat di Wilayah Udara Irak Selama Ledakan Pangkalan Militer
RIAU24.COM - Dinas keamanan Irak mengatakan pada hari Sabtu (20 April) tidak ada pesawat tempur atau pesawat tak berawak di udara selama ledakan semalam yang mengguncang pangkalan militer Irak yang menampung koalisi kelompok bersenjata pro-Iran.
Sebuah ledakan terjadi semalam di sebuah pangkalan militer Irak yang menampung koalisi kelompok bersenjata pro-Iran.
Itu adalah serangan udara di pangkalan militer di provinsi Babel selatan Baghdad, di mana Pasukan Mobilisasi Populer Irak, atau Hashed al-Shaabi, ditempatkan, menurut para pejabat.
Sebuah unit media pasukan keamanan Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa komando pertahanan udara melaporkan tidak ada pesawat tak berawak atau pesawat tempur di wilayah udara provinsi Babel sebelum atau selama ledakan.
Satu pejuang PMF tewas dan enam lainnya luka-luka, dua sumber di sebuah rumah sakit di kota terdekat Hilla mengatakan.
"Ledakan itu telah menyebabkan kerusakan material dan cedera," kata PMF dalam sebuah pernyataan.
Sementara sebelumnya, pejabat kementerian dalam negeri mengatakan pemboman udara telah menewaskan satu orang dan melukai delapan lainnya, sumber militer lebih lanjut melaporkan tiga personel militer Irak terluka dalam serangan.
Namun, tidak ada klaim tanggung jawab langsung. Namun tak lama setelah ledakan, militer AS mengatakan pasukannya tidak berada di belakang serangan yang dilaporkan di Irak.
"Amerika Serikat belum melakukan serangan udara di Irak hari ini," Komando Pusat AS (CENTCOM) memposting di platform media sosial X, menambahkan bahwa laporan bahwa pasukan Amerika telah melakukan serangan itu tidak benar.
Sebelumnya pada hari Jumat, Israel melakukan serangan terhadap wilayah Iran beberapa hari setelah Iran menyerang Israel dengan rentetan drone dan rudal.
Para pejabat Israel tidak membuat komentar publik tentang serangan hari Jumat dan para pejabat Iran telah mengecilkan signifikansinya.
(***)