YouTube Memblokir Lagu Protes Hong Kong Setelah Perintah Larangan Dari Pengadilan
"Jadi pemerintah harus sangat berhati-hati dan menyadari beberapa konsekuensi yang tidak diinginkan yang dapat berdampak pada pemulihan ekonomi dan kepercayaan investor," tambahnya.
Platform media sosial, seperti YouTube, umumnya memiliki kebijakan untuk menghapus konten atas permintaan dari pemerintah.
Para demonstran umumnya menyanyikan ‘Glory to Hong Kong’ selama protes anti-pemerintah besar-besaran pada tahun 2019.
Baca juga: China Bersiap Menghadapi Ketegangan Baru dengan Trump Atas Perdagangan, Teknologi, dan Taiwan
Kemudian, lagu itu dimainkan secara keliru sebagai lagu kebangsaan kota di acara-acara olahraga internasional menggantikan ’March of the Volunteers’ China, yang membuat marah para pejabat kota.
(***)