Israel Makin Kalang Kabut, Hizbullah Gunakan Senjata dan Taktik Baru
Pers Israel mengutip El-Nashra, kantor berita Lebanon, yang menuduh "kejutan" yang disebutkan Nasrallah adalah senjata baru yang dimiliki kelompok tersebut, termasuk rudal presisi jarak jauh dan proyektil antipesawat.
Awal bulan ini, Associated Press (AP) juga menekankan senjata baru dan taktik baru yang baru-baru ini digunakan gerakan Syiah itu, termasuk serangan lebih dalam ke wilayah Israel.
Kemampuan militer Hizbullah yang luar biasa telah diakui lembaga think tank Israel dan Amerika Serikat (AS), yang menunjukkan kelompok tersebut memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal anti-tank, serta 2.000 drone.
Pada paruh kedua bulan Mei, Hizbullah memperkenalkan drone lapis baja baru untuk menyerang fasilitas militer Israel, menurut Dr Lorenzo Trombetta, pakar dan analis yang berbasis di Beirut yang berspesialisasi di Timur Tengah.
“Saat ini (kelompok Syiah) terus menguji kemampuan baru ini untuk merespons Israel, pertama-tama, karena Israel juga meningkatkan serangannya di sepanjang garis biru, seperti yang telah kita lihat di Lembah Bekaa dan sisi selatan Israel, kota Sidon, dan terlebih lagi, untuk melawan perimbangan kekuatan dan terus memberikan berbagai tekanan, baik itu tekanan politik dan tekanan militer terhadap pemerintah Israel,” ungkap Trombetta kepada Sputnik.
Pada 1 Juni, Hizbullah berhasil menjatuhkan kendaraan udara tak berawak (UAV) Hermes 900 Israel yang kedua di kota Deir Kifa, Lebanon selatan.