Erick Thohir Dicibir Netizen usai Sebut Gen Z di Indonesia Masih Bergantung ke Orang Tua, Kalau Luar Negeri Sudah Beli Rumah
RIAU24.COM -Menteri BUMN Erick Thohir mengeluarkan statment kalau Indonesia mempunyai potensi ekonomi yang luar biasa.
Terutama dalam sektor ekonomi digital yang bisa mencapai Rp4.500 triliun pada tahun 2030-an.
Angka ini diklaimnya sebagai potensi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Ia menyebut potensi ini bisa tercapai ketika pendapatan per kapita Indonesia mencapai USD 10.000 yang diprediksi pada 2029.
Ia menyakini hal ini bisa membuat Indonesia sejajar dengan negara adidya pada tahun 2045.
"Dan ekonomi kita sudah USD 3,3 triliun waktu itu. Mungkin nomor 15 atau 14 di dunia, di 2045 lebih besar lagi. Kita itu bisa nomor 4 dan 5," kata Erick di Kota Tua Jakarta, ditulis Kamis (11/7).
Namun begitu, Erick mewanti-wanti agar pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pemerataan ekonomi. Salah satu hal yang disoroti yakni, pemerataan pendapatan di tiap generasi.
Menurutnya, Gen Z di luar negeri saat ini rerata sudah mandiri bahkan mempunyai ekonomi sendiri.
Sedangkan Gen Z di Indonesia masih harus bergantung pada orang tua.
"Di situ terlihat Gen Z di luar negeri sudah mandiri dan punya ekonomi sendiri. Tapi mayoritas di Indonesia, Gen Z-nya, masih bergantung pada orang tua," jelasnya.
Namun hal ini mendapat cibiran keras dari netizen. Seperti yang Riau24.com kutip dari akun @pkucity, Kamis (11/7).
"Gimana gak numpang pak,cari kerja aja persyaratan nya tahan air,tahan hati,tahan banting dan masih banyak lagi," tulis netizen.
"Jangan melawak pak disana skill pak dimasukin kerja disini klo ga ada ORDAL mana iso," timpa lainnya.
"Gimna mau mandiri gen Z nya kalau, pemerintahanya aja ga bisa mandiri,contohnya kaya tanpa korupsi," ucap warganet.
zxc2
Lebih lanjut, Erick membeberkan pentingnya investasi yang tidak setengah hati.
Sehingga diharapkan, penanaman modal itu bisa berdampak pada taraf ekonomi masyarakat, termasuk pada Gen Z di tanah air.
Oleh sebab itu, Erick sangat mengapresiasi kolaborasi TikTok dan PT Pos Indonesia (Persero) yang menghadirkan creator house alias tempat ngonten para kreator di tanah air.
Ia berpesan, agar TikTok yang juga memiliki akademi bagi para kreator untuk tidak lelah dalam mendidik masyarakat, utamanya Gen Z.
(***)