Menu

Waduh! 7 Politisi Partai KIM Plus Membelot Dukung Pramono-Rano di Pilkada DKI Jakarta 2024

Zuratul 31 Oct 2024, 13:29
Waduh! 7 Politisi Partai KIM Plus Membelot Dukung Pramono-Rano di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Waduh! 7 Politisi Partai KIM Plus Membelot Dukung Pramono-Rano di Pilkada DKI Jakarta 2024.

RIAU24.COM -Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung menerima silaturahmi tujuh politisi anggota partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. 

Ketujuhnya menyatakan dukungan langsung untuk paslon Pramono Anung-Rano Karno untuk maju Pilgub Jakarta 2024.

Pertemuan dilakukan tertutup di kediaman Pramono Anung di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).

Adapun ketujuh politisi itu diantaranya Muhammad Ishaq (Partai PPP), H.M Nafiudin (Partai NasDem), Ahmad Faisal (Partai PSI), Firman Abdul Hakim (Partai PPP), Riko (Partai PAN), Ahmad Syukri (PKB), Redim Okto Fudin (Partai PKB). Mereka adalah mantan calon legislatif DPRD Jakarta.

Ahmad Syukri mengungkapkan, ketujuh orang politisi ini merupakan mantan Calon Legislatif pada Pileg lalu. Katanya, banyak masyarakat yang memilihnya untuk paslon yang diusung PDIP itu.

"Sebagian besar itu menitipkan amanat suaranya untuk membantu memenangkan Pak Pram dan Mas Doel. Kemudian kan saya tanya, alesannya apa, sementara kita caleg dari partai lain. Kemudian dijawab, Jakarta ini butuh kepemimpinan, leadership, pembangunan infrastruktur, pembangunan fisik itu sudah berjalan baik, tinggal bagaimana pembangunan mental spiritual," ujar Ahmad Syukri kepada wartawan, Kamis (31/10/2024).

Syukri menegaskan datang ke tempat Pramono anung sebagai pribadi atau bukan atas nama partai. 

Katanya partai tidak tahu soal mereka dukung paslon di luar yang diusung KIM Plus yakni Ridwan Kamil-Suswono.

"Saya pribadi bukan pengurus partai, saya caleg diminta oleh partai untuk membantu partai. Belum (tahu partai soal dukungannya), tapi setelah ini pasti tahu. Saya baru kenal hari ini dengan Pak Pram, ternyata orangnya humble dan ya bisalah dia menjadi sosok pemimpin yang punya nilai-nilai kepemimpinan," katanya.

"Kalau nyebut partai itu kan kurang etis, pribadi dan mantan caleg. Saya minta beliau jadi pemimpin yang bisa memanusiakan manusia warga Jakarta," katanya.

(***)