Menkomdigi Beberkan Alasan Bandar Judi Online Sulit di Tangkap di RI
RIAU24.COM -Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menjelaskan tantangan dalam memberantas judi online, terutama dalam menangkap para bandar besar.
Dalam Special Interview dengan CNN Indonesia, presenter Rivana Pratiwi sempat mempertanyakan mengapa pemerintah hingga aparat penegak hukum seakan lamban menangkap bandar judi online.
Menjawab pertanyaan tersebut, Meutya mengungkap bahwa sebetulnya yang berhak menjawab pertanyaan tersebut adalah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Namun, menurutnya, dari hasil komunikasi dengan Listyo, proses penyelidikan terhadap bandar judi online membutuhkan waktu dan langkah sistematis.
Menurut Meutya, pemberantasan judi online harus dilakukan dengan hati-hati berdasarkan hasil penyelidikan, bukan hanya kecurigaan semata.
"Hasil kami ngobrol sih, beliau [Kapolri] bilang sedang diurai. Ini sedang diurai, Kami kan harus runut dan kita harus berdasarkan pengembangan penyidikan, bukan kecurigaan saja. Jadi satu persatu," ujar Meutya.
Ia menjelaskan, kepolisian saat ini tengah mendalami jaringan yang terlibat, meskipun belum mencapai bandar utama.
"Sekarang kan kalau saya tidak salah, semacam bandarnya ini udah. Mungkin kayaknya bukan bandar utamanya ya," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Meutya juga sempat ditanya mengenai dugaan bandar judi online punya pengaruh besar di Indonesia.
Menanggapi hal ini, Meutya mengatakan ia mendengar isu tersebut dari berbagai sumber, namun tidak memiliki bukti konkret.
"Saya dengar tapi saya enggak tahu benar apa enggak," katanya.
Ketika ditanya apakah Presiden Prabowo mengetahui isu ini, Meutya menjelaskan bahwa Presiden lebih fokus pada langkah yang akan diambil oleh Komdigi dan aparat penegak hukum.
"Jadi beliau kelihatan sangat concern. Beliau cukup ngingetin gitu loh. Bahwa setiap saat ada rapat itu diingetin semuanya. Bahwa ini perang sama-sama. Ini bersatu padu," ucapnya.
(***)