Presiden Iran Pezeshkian Desak Trump Untuk Mengejar Perdamaian Bukan Pertumpahan Darah
RIAU24.COM - Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Selasa (13 Januari) memperingatkan presiden terpilih AS Donald Trump agar tidak mengambil risiko perang dengan republik Islam itu.
Pezeshkian mengatakan bahwa Iran tidak tertarik untuk mencari persenjataan nuklir dan bahwa dia berharap Trump akan mencari perdamaian dan bukan perang.
Pernyataannya datang kurang dari seminggu sebelum Trump akan kembali ke Gedung Putih.
Apa yang dikatakan Presiden Iran?
Selama wawancara dengan NBC News, Pezeshkian mengatakan, "Saya berharap Trump akan berkontribusi pada perdamaian di kawasan dan dunia bukan, sebaliknya, berkontribusi pada pertumpahan darah atau perang."
Pernyataannya muncul setelah Trump selama kampanye presiden baru-baru ini mengatakan bahwa sekutu AS Israel dapat menyerang fasilitas nuklir Iran.
Pada November 2024, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz juga mengeluarkan peringatan keras kepada Iran yang menegaskan bahwa situs nuklir negara itu sekarang lebih terpapar dari sebelumnya terhadap potensi serangan oleh Israel.
Berbicara tentang prospek serangan militer Israel yang didukung AS di situs nuklir Iran, Presiden Masoud Pezeshkian mengatakan, "Kami akan bereaksi terhadap tindakan apa pun. Kami tidak takut perang, tetapi kami tidak mencarinya."
Iran dan persenjataan nuklir
Israel telah lama menuduh Iran berusaha membangun senjata nuklir, sebuah klaim yang dengan tegas dibantah Teheran, mempertahankan bahwa program nuklirnya damai.
Ketegangan meningkat setelah Amerika Serikat, di bawah Presiden Donald Trump, menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 yang telah membatasi pengembangan nuklir Iran.
Sejak itu, Iran telah meningkatkan pengayaan uranium menjadi 60 persen, sangat mendekati 90 persen yang diperlukan untuk tingkat senjata atom.
Membantah laporan bahwa Iran melakukan pengayaan untuk membuat senjata nuklir, Pezeshkian mengatakan, "Kami tidak berusaha untuk membuat persenjataan nuklir atau persenjataan," menambahkan, "Namun, mereka menuduh kami mencari pembuatan bom."
(***)