Biden dan Trump Berebut Klaim soal Gencatan Senjata Israel-Hamas
RIAU24.COM -Presiden petahana Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump saling mengeklaim soal tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.
Dalam pernyataan publik pada Rabu (15/1), Biden mengatakan kesepakatan gencatan senjata Hamas-Israel sebagian besar mirip dengan proposal kesepakatan yang ia ajukan Mei lalu.
Biden tersenyum ketika seorang reporter bertanya mengenai siapa yang akan dicatat dalam sejarah terkait pencetusan gencatan senjata.
"Apakah itu sebuah lelucon?" ucap Biden sarkas, seperti dikutip Reuters.
"Rencana ini dikembangkan dan dinegosiasikan oleh tim saya dan sebagian besar akan dilaksanakan oleh pemerintahan yang akan datang. Itu sebabnya saya memberi tahu tim saya untuk terus memberikan informasi lengkap kepada pemerintahan yang akan datang," kata Biden dalam pidato di Oval Office.
Sementara itu, Trump di media sosialnya, Truth Social, juga mengaku 'berjasa' atas tercapainya gencatan senjata Gaza.
Ia berujar gencatan senjata yang epic itu "hanya bisa terjadi karena kemenangan bersejarah kita di bulan November."
"Karena perjanjian ini memberi isyarat kepada seluruh dunia bahwa pemerintahan saya akan mengupayakan perdamaian dan menegosiasikan kesepakatan guna menjamin keselamatan semua orang Amerika dan sekutu kita," kata Trump.
Trump mengirim utusannya untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, ikut dalam perundingan di Doha, Qatar.
Witkoff berada di sana selama empat hari hingga kesepakatan itu akhirnya terwujud pada Rabu (15/1).
Berdasarkan perjanjian, Hamas dan Israel akan memulai gencatan senjata pada 19 Januari mendatang.
Gencatan senjata akan berlangsung dalam tiga fase, di mana fase pertama berlangsung selama 42 hari.
Fase pertama mencakup pembebasan sandera perempuan, anak-anak, dan lansia, serta penghentian serangan hingga masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan.
Fase kedua, bertujuan mengakhiri perang, termasuk pula pembebasan sandera pria oleh Hamas sebagai ganti atas dibebaskannya sejumlah tahanan Palestina dari penjara Israel.
Fase ketiga, pemulangan jenazah maupun sisa-sisa tubuh sandera serta implementasi rencana rekonstruksi Gaza.
(***)