Kepala Human Rights Watch Peringatkan Kembalinya Trump Akan Mengancam Sistem HAM Dunia Yang Sedang Terpuruk
Hassan mengatakan bahwa mundurnya AS dari sistem multilateral di bawah masa jabatan kedua Trump akan menciptakan kekosongan nyata, yang akan diisi oleh aktor oportunis seperti Tiongkok untuk memajukan agenda anti-hak asasi manusia mereka.
"Namun tidak semuanya suram," katanya, sambil menunjuk beberapa kemajuan tahun lalu di pengadilan internasional, seperti kasus Afrika Selatan terhadap Israel atas perangnya di Gaza.
Pemberontakan rakyat juga berhasil melawan rezim otoriter, seperti di Bangladesh, di mana penguasa lama Sheikh Hasina digulingkan pada bulan Agustus.
"Gerakan-gerakan perlawanan ini menyoroti realitas penting: perjuangan untuk hak asasi manusia sering kali digerakkan oleh rakyat biasa, yang muak dengan ketidakadilan dan korupsi, yang menyatukan kekuatan kolektif mereka untuk memaksa pemerintah menegakkan hak-hak dasar dan melayani rakyat, bukan kepentingan mereka sendiri," kata laporan HRW.
Hassan menggambarkan perjuangan global yang berkelanjutan untuk hak asasi manusia sebagai tantangan zaman kita.
“Meskipun orang-orang mungkin merasa terbebani oleh berbagai kengerian yang terjadi di seluruh dunia, ini bukanlah saatnya untuk mengabaikannya, jika ada, ini adalah saatnya untuk memperkuat upaya,” kata Hassan.