RIAU24.COM - Dalam sebuah riwayat, Abu Layyist Samarqandi dalam Tanbihul Ghafilin mengatakan, menurut para ahli hikmah ada tujuh tipe orang yang amal ibadahnya akan tetap sia-sia.

Dilansir dari Bincangsyariah.com, Kamis, 3 Januari 2019, berikut ini tujuh orang yang termasuk dalam golongan tersebut.

Pertama, orang yang mengaku takut neraka tapi tidak berhati-hati dari melakukan dosa. Maka dari itu, amalan yang telah mereka lakukan tidak akan berguna. Sebab, dia pada akhirnya tetap akan terjatuh pada lubang maksiat dan dosa karena ketidak hati-hatiannya.

Kedua, orang yang berharap tanpa berkeinginan. Berharap terhadap Allah merupakan satu amal saleh. Namun, ia akan tetap jadi sia-sia jika tak disertai dengan usaha untuk mendapatkannya.

Ketiga, orang yang niat tapi tidak ada keinginan kuat untuk melakukan apa yang diniatkannya. Contohnya, orang yang berniat puasa pada esok harinya. Tapi tanpa disertai keinginan melakukannya, maka niat baik tersebut hanyalah suatu kesia-siaan.

Keempat, orang yang berdoa tanpa berusaha. Mereka ini adalah orang yang selalu berdoa agar selalu diberikan kebaikan hidup oleh Allah SWT, tapi tidak pernah melakukan usaha apapun untuk mendapatkannya, maka tidak akan ada gunanya doa yang ia panjatkan.

Padahal Allah SWT berfirman: "Sungguh orang yang berusaha akan kami tunjukkan jalan Kita, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang baik". (QS. Al-Ankabut; 69)

Kelima, orang yang meminta ampun kepada-Nya tapi tanpa ada rasa penyesalan. Mereka adalah orang yang mengucapkan istighfar dalam setiap doanya, tapi tidak merasakan penyesalan dalam hatinya sama sekali. ketika itu maka istighfar yang diucapkannya sia-sia.

Keenam, orang yang beramal secara terang-terangan tapi tidak melakukannya saat diam-diam. Tipe orang ini adalah orang yang ketika dilihat orang rajin beramal. Tapi, ketika dalam keadaan sepi dan hening ia enggan beribadah dan beramal saleh sebab tidak ada yang menyaksikan.

Terakhir adalah orang yang rajin ibadah tapi tidak ikhlas. Tipe seperti adalah seseorang yang mengerahkan segala kemampuan untuk banyak beribadah tapi tidak ada keikhlasan dalam ibadah yang ia lakukan. Maka akan sia-sia amal ibadahnya meski sebanyak apapun ibadah yang ia lakukan.