Parah, Aktivis HAM di Negara Ini Tewas Dibunuh Setiap Dua Hari
RIAU24.COM - Konflik bersenjata yang sudah berlangsung hampir setengah abad, membuat Kolombia menjadi negara yang tidak bersahabat bagi aktivis Hak Asasi Manusia (HAM). Sebagai gambaran, sepanjang tahun 2018 lalu, setiap dua hari, ada aktivis HAM atau pemimpin gerakan sosial di negara itu yang tewas akibat dibunuh.
Untuk diketahui, konflik bersenjata di Kolombia melibatkan banyak pihak. Mulai dari gerilyawan Marxis, pengedar narkoba, paramiliter hingga angkatan bersenjata.
Berdasarkan temuan pihak Ombudsman, sepanjang tahun 2018 kemarin, setiap dua hari, satu aktivis HAM atau pemimpin gerakan sosial di negara tersebut tewas dibunuh.
Angka pembunuhan aktivis HAM tersebut naik 36,5 persen dibandingkan dengan 2017.
"Pada 2018, ada 172 pembunuhan pemimpin gerakan sosial dan aktivis HAM. Ini mengkhawatirkan," kata Defensorio del Pueblo dari Pertahanan Rakyat Kolombia seperti dilansir cnnindonesia dari AFP, Jumat 11 Januari 2019.
Sementara itu, Komisioner Ombudsman Carlos Alfonsi Negret, juga mengakui kondisi Kolombia akibat konflik memang memprihatinkan. Apalagi, mengingat aksi pembunuhan terhadap aktivis HAM tersebut sudah terjadi mulai tahun 2016 dan angkanya terus bertambah hingga tahun 2018.
Setidaknya, tercatat ada 431 orang aktivis yang mayoritas berasal dari komunitas petani pribumi berkulit hitam, tewas akibat dibunuh. Yang membuat miris, kejadian seperti ini diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2019 ini. ***
R24/wan