Pasukan Koalisi Kafir Quraisy dan Yahudi Dihancurkan, Berkat Sahabat Nabi Dari Persia Ini
RIAU24.COM - Sabtu 12 Januari 2019, Sejak Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, pemuka kaum kafir Quraisy di Mekah masih menyimpan dendam. Tercatat kaum Quraisy pernah berkoalisi dengan Yahudi Bani Nadhir untuk membunuh Rasulullah SAW dan kaum muslimin di Madinah.
Terciptalah pasukan koalisi Quraisy, Yahudi Bani Nadhir, dan kabilah Ghathafan yang akan menyerang muslimin di Madinah. Peristiwa besar itu tercatat dengan nama Perang Khandaq atau Perang Parit terjadi pada bulan Syawal tahun ke 5 Hijriah.
Seperti dilansir dari Republika, Pasukan Quraisy dipimpin oleh Abu Sufyan, kaum Ghathafan dipimpin Uyainah bin Hisn dari Bani Fazarah. Sementara Bani Nadhir dipimpin Sallam bin Abul Huqaiq, Huyay bin Akhtab dan Kinanah bin Rabi'. Dengan jumlah pasukan sekitar 10 ribu orang.
Kabar koalisi Quraisy dan Yahudi Bani Nadhir sampai ke Rasulullah SAW. Jumlah pasukan kaum muslimin 3000 orang tentu tidak sebanding dengan pasukan koalisi kaum kafir itu.
Lalu digelar rapat, dan sahabat Rasulullah dari Persia, Salman al Farisi memberikan saran untuk membuat parit di sekitar Madinah.
Sahabat Nabi, Salman al Farisi menyarankan itu karena taktik parit tersebut pernah dipakai oleh Tentara Persia dulu. Kemudian taktik tersebut disetujui Rasulullah SAW. Dan dimulailah penggalian parit selama 10 hari.
Kemudian koalisi kaum kafir itu mengepung Madinah selama sebulan. Syukurnya logistik penduduk Madinah saat itu tercukupi untuk satu tahun. Semwntara pengepungan itu, hanya sebatas melepas anak panah. Karena tiap pasukan kaum kafir tidak ada yang berhasil menerobos.
Kemudian Allah SWT mendatangkan angij kencang yang menghancurkan tenda-tenda koalisi kaum kafir Quraishy. Serta dimunculkan bibit perpecahan diantara koalisi pasukan yang mereka bentuk. Bermula dari kaum Quraisy yang memaksa pasukan Yahudi Bani Nadhir berperang di hari Sabat. Padahal hari Sabat umat Yahudi dilarang melakukan perang.
Akhirnya pasukan koalisi kaum kafir Quraisy dan Yahudi Bani Nadhir kemudian menyerah untuk menyerang Madinah. Dengan meninggalkan bekal perang, yang dijadikan rampasan perang oleh kaum muslimin.