Menu

Keluarga Korban Tewas Tsunami di Lampung Belum Kunjung Terima Santunan

Siswandi 15 Jan 2019, 11:30
Salah seorang warga Lampung berada di antara puing-puing rumah yang rusak berat akibat diterjang tsunami, akhir Desember 2018 lalu. Foto: int
Salah seorang warga Lampung berada di antara puing-puing rumah yang rusak berat akibat diterjang tsunami, akhir Desember 2018 lalu. Foto: int

RIAU24.COM -  LAMPUNG SELATAN- Hampir sebulan sejak dilanda tsunami, hingga saat ini keluarga ahli waris korban tsunami di Provinsi Lampung, belum juga menerima santunan dari pemerintah. Sebelumnya, pemerintah menjanjikan akan memberikan santunan sebesar Rp15 juta untuk setiap korban tewas dalam musibah itu.

Kondisi itu dialami para ahli waris korban tsunami Selat Sunda yang berada di desa-desa kawasan pesisir Selatan Kabupaten Lampung Selatan. Sejauh ini, mereka mengaku belum menerima santunan bagi anggota keluarga mereka yang meninggal dunia.

Beberapa di antara mereka, masih ada yang dirawat di RSUD dr Bob Bazar di Kalianda atau masih mengungsi di tempat penampungan sementara.

Namun mereka mengakui, semua biaya selama dirawat di rumah sakit, ditanggung pemerintah setempat. Sementara bagi mereka yang masih berada di posko pengungsian, semua kebutuhan sehari-hari juga dipenuhi pemerintah.

"Makan dan minum kami mencukupi, tidak kekurangan. Kami juga bisa masak sendiri di pengungsian ini," ungkap Sanali, salah satu warga korban tsunami yang masih berada di pengungsian Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Selasa 15 Januari 2019.

Seperti dilansir antara, para korban tsunami di Lampung Selatan yang masih mengungsi tersebut, disebabkan rumah mereka mengalami rusak berat. Mereka berharap segera mendapatkan kepastian tempat tinggal sementara maupun tempat tinggal permanen bagi mereka selanjutnya.

Umumnya warga bersedia direlokasi dari tempat tinggal semula yang berada di dekat pantai. Namun mereka berharap tidak dipindahkan jauh ke luar dari desa mereka, mengingat selama ini sudah hidup lama dan mencari penghidupan di desa tersebut.

Sebelumnya, pemerintah berjanji akan memberikan santunan sebesar Rp15 juta bagi setiap korban meninggal. Pemerintah juga akan membantu merenovasi rumah warga yang rusak, demikian dikutip republika.co.id. ***

R24/wan