Sempat Panik Setelah Daerahnya Diguncang Gempa, Warga Mentawai Evakuasi Mandiri
RIAU24.COM - Suasana panik sempat melanda masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Hal itu setelah gempa dengan kekuatan 6,1 skala Richter, mengguncang kawasan itu pada Sabtu 2 Februari 2019 sore tadi. Mereka pun bersama-sama melakukan evakuasi secara mandiri.
Seperti dirilis sebelumnya, gempa juga dirasakan masyarakat Sumbar di daerah lain. Di antaranya Kota Padang, Padang Panjang, Bukittinggi, Solok, Padang Pariaman dan Painan.
Gempa itu berlangsung dua kali. Menurut informasi, 24 menit sebelum gempa berkekuatan 6,1 SR tersebut, gempa juga terjadi dengan kekuatan 5,3 SR.
"Tadi, sempat membuat kepanikan. Warga sebagian ada yang melakukan evakuasi mandiri. Mereka menuju titik aman atau daratan yang lebih tinggi,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai, Akmal.
Akmal mengatakan, hingga malam ini kondisi di Mentawai sudah kembali normal. Hal itu setelah ada pernyataan dari BMKG bahwa gempa tersebut tak berpotensi menimbulkan tsunami.
“Kita sudah cek situasi di beberapa titik seperti di Tuapejat, mulai dari Dermaga, khususnya Sipora. Kondisi aman," terangnya, dilansir viva.co.id.
Meski demikian, pihaknya masih melakukan monitoring di lapangan, serta berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait seperti Kodim, Lanal, PolAir, Polres, BPBD dan Masyarakat.
Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur, menyampaikan, dua gempa tersebut tidak menimbulkan kerusakan bangunan dan korban jiwa. Namun demikian, pihaknya mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.
Diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika merilis, jika gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal. Gempa ini terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra
Pusat kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi kali ini disebabkan adanya sesar yang mengalami kenaikan atau disebut dengan thrust fault. ***