5 Cara Menghalangi Syaithan Masuk ke Dalam Rumah
RIAU24.COM - Rumah yang nyaman diibaratkan dengan pepatah, baity jannaty, rumahku adalah surgaku. Mustahil membangun rumah layaknya surga jika tak dapat membentenginya dari syaithan. “Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh bagi kalian maka jadikanlah dia sebagai musuh.” (QS. Fathir: 6).
Syaithan yang masuk ke dalam rumah akan selalu berusaha merusak keluarga yang tinggal di dalamnya. Syaithan juga akan memutuskan ikatan harmonis antara anggota keluarga, baik suami dengan istri atau anak dengan orang tua. Alhasil, tak akan ada sakinah, mawadah dan rahmah di dalam rumah yang diganggu syaithan.
Tentu setiap muslim harus melindungi rumah agar selalu menjadi surga dunia. Dilansir dari Muslimahdaily berikut lima cara membentengi rumah agar tak dimasuki syaithan terkutuk.
1. Berdzikir saat hendak makan dan minum
Jika seorang tidak membaca basmalah saat hendak menyantap makanan atau minuman, maka syaithan akan turut makan dan turut tinggal di rumah orang tersebut. Mereka tak hanya satu, namun bergerombol memenuhi setiap sudut rumah. Hal ini dikabarkan nabiyullah Muhammad. Dari shahabat Jabir bin Abdillah, Rasulullah bersabda,
“Apabila seseorang masuk ke rumahnya lalu ia berzikir kepada Allah saat masuknya, dan ketika hendak menyantap makanannya, maka berkatalah syaithan, “Tidak ada tempat bermalam bagi kalian dan tidak ada makan malam.” (Namun) jika ia masuk rumah dalam keadaan tidak berzikir kepada Allah ketika masuknya, berkatalah setan, “Kalian mendapatkan tempat bermalam.” Jika ia tidak berzikir kepada Allah ketika makannya, berkatalah setan, “Kalian mendapatkan tempat bermalam sekaligus makan malam.” (HR. Muslim).
2. Mendirikan shalat sunnah di rumah
Bagi pria, shalat sunnahlah di rumah selain shalat wajib di masjid. Adapun wanita shalatlah di rumah baik wajib maupun sunnah. Dengannya, rumah menjadi tempat yang sering kali terdengar asma Allah dan membuat syaithan enggan untuk masuk. Rasulullah bersabda, “Semestinya bagi kalian untuk mengerjakan shalat di rumah-rumah kalian karena sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya terkecuali shalat wajib.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Hadits senada, dari Abu Musa Al Asy’ari, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Permisalan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan rumah yang tidak disebut nama Allah di dalamnya seperti permisalan orang yang hidup dan orang yang mati.” (HR. Muslim). Dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda, “Jadikanlah bagian dari shalat kalian di rumah-rumah kalian, dan jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
3. Mengucapkan salam dan berdzikir saat masuk rumah
Allah berfirman, “Apabila kalian masuk ke rumah-rumah maka ucapkanlah salam (kepada penghuninya) kepada diri-diri kalian sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberkahi lagi baik.” (QS. An Nur: 61).
Menurut Imam An Nawawi, seorang hendaknya membaca basmalah, mengucapkan salam, dan membaca dzikir kepada Allah saat memasuki rumah mereka, ataupun rumah orang lain. Hal tersebut juga dilakukan meski rumah tengah kosong atau tak ada penghuni saat memasukinya. Rasulullah bersabda, “Ada tiga golongan yang mereka berada dalam jaminan (penjagaan) Allah…. (Ketiga) yakni seseorang masuk ke rumahnya dengan mengucapkan salam, maka ia berada dalam jaminan Allah,” (HR. Abu Dawud).
Menurut Ibnu Al ‘Arabi, jika rumah kosong, maka seorang hendaknya mengucapkan “Assalamu’alaina wa ‘ala ibadillahish-shalihin” (Semoga keselamatan untuk kami dan untuk para hamba Allah yang saleh). Jika saat memasuki rumah ada orang di dalamnya, maka ucapkan “Assalamu’alaikum.” Adapun dzikir kepada Allah yang dibaca saat memasuki rumah yakni “Masya Allah laa quwwata illa billah”. Imam Malik menganjurkan dzikir tersebut dibaca setiap memasuki rumah.
4. Membaca Surat Al Baqarah
Di antara semua surat di dalam Al Qur’an, surat Al Baqarah lah yang paling ditakuti syaithan. Rumah yang didalamnya dibacakan surat Al Baqarah, syaithan langsung lari terbirit-birit. Cukup banyak hadits nabi yang menyatakan hal tersebut.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya syaithan akan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al Baqarah.” (HR. Muslim). Hadits lain, Rasulullah juga pernah besabda,
“Sesungguhnya segala sesuatu ada puncaknya, dan puncak dari Al Qur’an adalah surat Al Baqarah. Sungguh syaithan bila mendengar dibacakan surat Al Baqarah, ia akan keluar dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al Baqarah tersebut.” (HR. Al-Hakim).
5. Hidupkan rumah dengan Al Qur’an
Bacaan Al Qur’an akan ditakuti syaithan dan mengusir mereka. Jika di dalam suatu rumah sering terdengar bacaan Al Qur’an, maka syaithan akan kesulitan memasuki rumah tersebut. Selain itu, bacaan Al Qur’an akan mengundang para malaikat yang akan menaungi dan melindungi hingga menjadi benteng dari syaithan.
Dikisahkan dalam sebuah hadits, dari Al Bara’az, ia berkisah, “Terdapat seorang pria membaca surat Al Kahfi sementara di sisinya ada seekor kuda yang diikat dengan dua tali. Lalu orang itu diliputi awan yang mendekat dan makin mendekat. Hingga kudanya lari karena terkejut. Saat pagi hari, ia mendatangi Rasulullah dan mengisahkan kejadian yang dialaminya. Rasulullah pun bersabda, “Itu adalah as sakinah yang turun dengan Al Qur’an.” (HR. Al Bukhari).
Imam Nawawi menjelaskan tentang “As Sakinah” sebagai suatu makhluk yang di dalamnya terdapat thuma’ninah (ketenangan), rahmah (kasih sayang), dan bersamanya terdapat malaikat.