Jelang Debat Lawan Sandi, Ma'ruf Amin Mengaku Kesulitan Hadapi Masalah Ini
RIAU24.COM - JAKARTA - Debat Calon Wakil Presiden (cawapres) akan berlangsung tanggal 17 Maret mendatang. Menjelang pelaksanaan debat, Cawapres nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin mengakui akan menghadapi sebuah persoalan yang menyulitkan dirinya.
Persoalan itu kata Ma'ruf, menyangkut batas waktu yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebagai seorang ulama, Kiai Ma'ruf tidak biasa dibatas-batasi saat menyampaikan ajaran agama kepada umat Islam.
"Nah itu (manajemen waktu) yang buat susah. Karena kita biasanya bicara lepas satu jam dua jam. Ketika itu dibatasi itu yang tidak mudah. Saya musti menyesuaikan dengan waktu," ujar Kiai Ma'ruf saat akan melakukan perjalanan ke Cilegon dari kediamannya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/3) seperti dilansir republika.
Meski begitu, Kiai Ma'ruf mengaku tidak melakukan persiapan khusus untuk menjalani debat ketiga bersama Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno. Karena itu, sampai hari ini Kiai Ma'ruf masih terus menghadiri agenda silaturrahim untuk menyapa masyarakat.
"Persiapan debat biasa saja. Saya jalan ya jalan saja. Persiapan debat ya ngobrol-ngobrol aja. Jadi gak ada yang spesifik," ucap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
Dalam kunjungannya ke Cilegon hari ini, Kiai Ma'ruf dijadwalkan bertemu dengan para ulama se-Kota Cilegon dan juga akan menghadiri acara Haul Sultan Ageng Tirtayasa di Serang. Tokoh ini merupakan pejuang asal Banten.
Berkat jasa-jasanya pada negara, Sultan Ageng diberi gelar pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia No. 045/TK/Tahun 1970, tanggal 1 Agustus 1970. Nama Sultan Ageng Tirtayasa juga kemudian diabadikan menjadi nama salah satu perguruan tinggi negeri di Banten.***
R24/bara