Menu

KawalPemilu: ada Selisih 268.842 Suara, ini Perolehan Suara Sementara Jokowi-Maruf vs Prabowo-Sandi

Muhammad Iqbal 21 Apr 2019, 14:20
Pasangan petahana, Jokowi-Ma'ruf Amin dan Pasangan Nomor Urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Foto: CNBC Indonesia)
Pasangan petahana, Jokowi-Ma'ruf Amin dan Pasangan Nomor Urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Foto: CNBC Indonesia)

RIAU24.COM - Saat ini perekapan suara dari Pilpres 2019 masih berlangsung. Baik yang dilakukan oleh KPU maupun lembaga independen yang turut melalukan rekapitulasi suara. Salah satunya adalah kawalpemilu.org.

Pantauan redaksi dari situs tersebut, pada pukul 13.53 WIB, Minggu, 21 April 2019, terdapat selisih suara antara Jokowi-Maruf Amin dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 272.228 suara.

Untuk sementara ini, perolehan suara Jokowi unggul dibandingkan dengan rivalnya, Prabowo. Saat ini Jokowi unggul dengan total 8.240.828 suara. Sedangkan Prabowo meraih sebanyak 7.968.600 suara.

Berdasarkan data dari situs tersebut, suara sah mencapai 16.208.984 suara dan yang tidak sah mencapai 294.699 suara.

Jokowi sendiri untuk saat ini unggul di 14 Provinsi plus luar negeri. Sedangkan Prabowo sementara ini unggul di 20 Provinsi di Indonesia.

Untuk diketahui, dalam situs tersebut juga terdapat sebuah catatan, "Semua informasi di situs Kawal Pemilu dipublikasikan dengan itikad baik dan hanya untuk tujuan informasi bagi publik dan bukan merupakan hasil resmi dari penyelenggara Pemilu. Pengumpulan dan penginputan data pada situs ini dilakukan dengan cara crowd sourcing atau gotong royong".

Ada Upaya Perusakan Data

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu, 20 April 2019, situs KawalPemilu menemukan sejumlah masalah dalam mengawal penghitungan suara Pemilu 2019. Bahkan ada upaya perusakan data hasil pemilu 2019.

Dilaman twitter @KawalPemilu2019 sendiri, pihaknya melakukan rekonsiliasi mendadak setelah menemukan adanya sejumlah kejanggalan berdasarkan laporan dari para moderator.

Temuan KawalPemilu, banyak data C1 atau form hasil penghitungan suara di TPS yang diunggah ke situs KawalPemilu, terindikasi palsu. Ciri-ciri C1 palsu itu adalah tidak ada hologram dan terjadi penggelembungan jumlah suara yang melampaui jumlah pemilih di TPS tersebut.

Selain itu, ada indikasi upaya perusakan data di situs KawalPemilu dengan cara mengunggah foto C1 yang sama hingga 200 foto. Ditambah lagi, yang mengunggah foto-foto non C1 dengan jumlah yang lumayan banyak.

Dampaknya adalah pada proses perhitungan real count, Tim Moderator menjadi kesulitan memproses secara efektif karena banyaknya foto-foto non C1 serta C1 terindikasi palsu.

Ketika proses digitize terhambat, barisan admin verifikasi (di atas moderator) tentunya juga menjadi terhambat dalam verifikasi datanya. Dampaknya pun pemrosesan C1 dari seluruh TPS Indonesia menjadi melambat juga.

Pihak dari Kawal Pemilu mengimbau semua simpatisan dan tim pendukung kedua kandidat capres-cawapres untuk membantu tim relawan KawalPemilu secara jujur dan berintegritas.