Soal Boikot Nasi Padang yang Viral, BPN Sebut yang Rugi Masyarakat Sendiri
RIAU24.COM - Topik boikot nasi Padang yang dikaitkan dengan kekalahan Jokowi-Ma'ruf Amin versi quick count di Sumatera Barat, sejauh ini masih ramai dibahas di media sosial. Seperti diketahui, raihan suara yang dicapai pasangan capres petahana tersebut berbanding jauh dengan capaian capres Prabowo Subianto.
Setelah viral, topik boikot nasi Padang itu akhirnya ditanggapi BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Boikot nasi Padang hanya karena Jokowi kalah, wow. Biarlah rakyat yang menilai. Saya kira itu melebihi takaran dan itu boleh dikatakan keterlaluan kalau sampai memboikot nasi Padang," kata Wakil Ketua BPN Priyo Budi Santoso, Selasa malam kemarin.
Dilansir detik, Priyo menilai isu tersebut tak akan laku karena nasi Padang sangat dicintai masyarakat Indonesia. Menurutnya, masyarakat akan rugi jika memboikot nasi Padang.
"Nggak laku itu kalau mereka memviralkan nasi Padang karena nasi Padang enak sekali tuh. Rugi banget," ujarnya lagi.
Sebelumnya, perbincangan mengenai 'boikot nasi Padang' ini dipicu dari beredarnya screenshot status Facebook seseorang yang menyatakan malas makan di rumah makan Padang. Kemudian ada orang lain yang memberikan komentar di posting-an itu yang intinya mengaitkan dengan tidak adanya balas jasa kepada 'Pakde'. Screenshot itu kemudian viral dengan bumbu-bumbu kekalahan Jokowi di Sumbar.
Sebelumnya, TKN Jokowi menolak isu di media sosial itu. Mereka tak mau membeda-bedakan daerah satu dengan lainnya.
"Tidak benar kami yang menyerukan agar melakukan pemboikotan nasi Padang. Tidak mungkin kami memboikot salah satu kuliner kebanggaan bangsa Indonesia. Kita tidak boleh melakukan pemboikotan terhadap nasi Padang. Ini salah satu kebanggaan kuliner kita. Jika pemboikotan itu terjadi, tentu kami sangat sesalkan," tegas juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily. ***