Polisi China Gunakan Aplikasi Seluler Untuk Mata-matai Muslim Uighur
Petugas juga diminta untuk memeriksa apakah tersangka menggunakan salah satu dari 51 alat internet yang dianggap mencurigakan, termasuk platform pengiriman pesan yang populer di luar China seperti WhatsApp, LINE dan Telegram.
"Sejumlah orang mengatakan mereka atau anggota keluarga mereka telah ditahan karena memasang WhatsApp atau Virtual Private Network (VPN) di ponsel mereka selama pemeriksaan oleh pihak berwenang," menurut laporan itu.
HRW mengatakan Beijing telah mengumpulkan sampel DNA, sidik jari, pemindaian iris (mata) dan golongan darah dari semua penduduk antara usia 12 dan 65 serta sampel suara.
"Secara psikologis, semakin banyak orang yakin bahwa tindakan mereka dipantau dan bahwa mereka, kapan saja, dapat dinilai karena bergerak di luar ruang abu-abu yang aman, semakin besar kemungkinan mereka akan melakukan segalanya untuk menghindari mendekati persilangan batasan untuk bergerak," terang Samantha Hoffman, seorang analis di Pusat Kebijakan Cyber Internasional Institut Kebijakan Australia, kepada kantor berita AFP.
"Tidak ada aturan hukum di China, Partai akhirnya memutuskan apa perilaku legal dan ilegal, dan itu tidak harus ditulis," tukasnya.
Kampanye China di provinsi Xinjiang semakin represif setelah serangkaian serangan pisau dan kerusuhan etnis selama 10 tahun terakhir.