Menu

Dinilai tak Transparan, Rapat Pleno KPU Sampang Berlangsung Ricuh

Siswandi 3 May 2019, 11:52
Ilustrasi
Ilustrasi

Saat dilakukan pembukaan DA1 untuk dicocokkan dengan perolehan suara Prabowo, saksi tidak meladeni. Ia bersikukuh tak mau mengisi form DB2 sebagai tanda keberatan. Saksi Prabowo menilai sikap tersebut sarat dengan kecurangan. 

Aksinya itu membuat saksi dari pihak Prabowo jadi naik pitam, kemudian menendang dan melempar kursi yang juga diikuti saksi lain. Rapat pleno sejenak berhenti. Polisi masuk ke area perekapan dan mengamankan dua orang yang diduga menjadi otak pelaku kericuhan. 

Kapolres Sampang, AKBP Budhi Wardiman tampak ikut meleraikan cekcok yang hampir terjadi adu fisik. Dua pihak yang diamankan hanya sementara. Setelahnya mereka dikembalikan sebagai peserta rapat. 

"Hanya sementara diamankan. Kami redam emosinya setelah itu dilepas. Bentrok fisik tidak sampai terjadi, mereka hanya cekcok adu mulut," terang Humas Polres Sampang Ibda Puji Eko Walujo, yang dikonfirmasi cnnindinesia, Jumat 3 Mei 2019.

Sementara itu, Ketua KPU Sampang Syamsul Muarif menyebutkan insiden tersebut terjadi karena ada selisih perolehan suara. "Sekarang sudah aman dan tidak berkepanjangan. Perekapan masih terus berlangsung," kata Syamsul. ***

Halaman: 12Lihat Semua