Shalat Tarawih Kilat, 23 Rakaat Hanya 7 Menit di Padepokan Anti Galau
RIAU24.COM - Ada hal yang unik yang terjadi di Desa Sinarrancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, setiap bulan suci Ramadhan. Bagaimana tidak, masyarakat setempat menunaikan shalat Tarawih secara ekspres. Bahkan, shalat yang dilakukan sebanyak 23 rakaat diselesaikan hanya dalam waktu 7 hingga 8 menit.
Lokasi shalat ekspres tersebut ada di mushala Padepokan Anti Galau Yayasan Albusthomi. Jumlah rakaat salat Tarawih kilat itu sebanyak 20 rakaat, kemudian dilanjutkan salat Witir sebanyak 3 rakaat. Setiap dua rakaat shalat tarawih, dikerjakan hanya dalam waktu kurang dari satu menit.
Ketua Padepokan Anti Galau Yayasan Al Busthomi YHM Ujang Bustomi menjadi imam shalat tarawih cepat itu. Sedangkan untuk shalat Witir, gerakan shalatnya sama seperti pada umumnya.
Ujang mengatakan jika shalat tersebut sudah menjadi tradisi di padepokannya selama bertahun-tahun. Dalam shalat tarawih dengan gerakan cepat tersebut, sejatinya terselip ajakan kepada masyarakat agar tidak malas menjalankan shalat sunah Tarawih sebanyak 20 rakaat, ditambah 3 rakaat Witir.
"Salat Tarawih cepat ini agar masyarakat senang mengikuti salat (Tarawih). Karena kan banyak juga yang kurang senang, karena lama. Minimalnya mereka mau diajak salat dulu," kata Ujang yang dilansir dari detik.com, Jumat, 10 Mei 2019.
kata Ujang, tidak ada yang berbeda dalam bacaan dan gerakan salat Tarawih. Yang membedakannya hanya cara membaca dan gerakan salatnya lebih cepat dibandingkan dengan salat Tarawih di tempat lain.
zxc2
"Lebih cepat saja gerakannya. Kurang dari 10 menit, sekitar 7 sampai 8 menit," tuturnya.
Dia sendiri tak menampik muncul pro dan kontra terkait tradisi shalat Tarawih ekspres itu. Ujang Bustomi mengaku siap mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukannya.
"Minimal mereka sudah nyaman untuk salat. Kalau khusyuk, itu mereka yang belajar sendiri-sendiri. Siap mempertanggungjawabkannya," kata dia lagi.