Gerindra Tidak Akan Campuri Demokrat dan PAN Jika Pindah Koalisi Jokowi
RIAU24.COM - Sabtu 8 Juni 2019, Dua partai di koalisi Adil Makmur yakni PAN dan Demokrat santer dikabarkan bermanuver dukung Jokowi-Maruf. Padahal selama Pilpres 2019, Demokrat dan PAN sama-sama dukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Dilansir dari Tempo, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade mempersilakan Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN), meninggalkan koalisi Prabowo-Sandi.
"Kalau Demokrat mau berkoalisi dengan Jokowi silakan saja, itu haknya Demokrat. Jadi intinya itu haknya Demokrat, kami tidak perlu mencampuri urusan rumah tangganya Demokrat," sebut Andre Rosiade, kepada Tempo beberapa waktu lalu.
Andre katakan bahwa Gerindra tidak bakal mencampuri urusan partai lain. Bagi Andre soal pindah koalisi itu persoalan masing-masing partai.
Andre tegaskan Partai Gerindra bersama partai koalisi lainnya seperti PKS, fokus mengikuti gugatan sengketa hasil pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK). Andre optimistis MK bakal mengabulkan gugatan mereka dan mendiskualifikasi Jokowi-Ma'ruf Amin. "Fokus kami adalah melawan kecurangan, menuntut kebenaran, dan keadilan," sebut Andre.
Seperti yang ramai diberitakan dua anak SBY sekaligus petinggi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di momen Idul Fitri, Rabu, 5 Juni 2019.
Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan juga katakan usia koalisi Adil Makmur sudah berakhir sejalan dengan pengumuman hasil pemilu oleh KPU pada 22 Mei 2019 lalu. Sementara itu Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan juga blak-blakan mengatakan koalisi penyokong Prabowo - Sandiaga Uno sudah usai. (Sumber: Tempo)