Kadernya Usulkan Koalisi Prabowo Dibubarkan, Majelis Tinggi Demokrat: Tak Pantas
Dilansir republika, Selasa 11 Juni 2019, Max menilai, permintaan pembubaran itu jelas tidak pada tempatnya. Sebab, sikap Partai partai Demokrat secara resmi masih berada dalam kubu koalisi 02, Prabowo-Sandi Uno.
"Nah yang saya sayangkan, kenapa pagi-pagi kita sudah menyampaikan statmen itu (permintaan pembubaran koalisi). Padahal secara otoritas kita belum melepaskan diri," ujarnya lagi.
Max juga tidak sepakat dengan pernyataan pihak yang menyebut bangsa ini akan terpecah dengan adanya dua koalisi. Sebab, panggung politik sudah terbiasa dengan koalisi.
"(Sebuah) koalisi itu sudah terbiasa dalam dunia politik. Bukan bangsa ini akan pecah karena adanya dua koalisi, gak sama sekali," ujarnya lagi.
Seperti dirilis media massa, Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik dalam cicitan di akun Twitter resminya @RachlanNashidik mengatakan bahwa Pemilu 2019 telah usai. Karena itu, dirinya mengusulkan agar calon presiden (capres) Prabowo Subianto membubarkan koalisi partai pendukungnya.
"Pak @prabowo, Pemilu sudah usai. Gugatan ke MK adalah gugatan pasangan Capres. Tak melibatkan peran Partai. Saya usul, Anda segera bubarkan Koalisi dalam pertemuan resmi yang terakhir. Andalah pemimpin koalisi, yang mengajak bergabung. Datang tampak muka, pulang tampak punggung," cuitnya ketika itu. ***